Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses

Penelitian Tindakan Dalam Skala Besar : Praktek dan Permasalahan



Penelitian tindakan seringkali diaplikasikan pada proyek skala besar, dimana didalamnya banyak sistem yang ikut terlibat dan memuat permasalahan yang  semakin kompleks seiring semakin meningkatnya jumlah peserta dan peneliti. Pada akhirnya hal tersebut menyajikan tantangan tersendiri dimana seseorang akan semakin sulit untuk turut campur tangan dalam proyek.
Sebagai permulaan, permasalahan dalam strukturisasi proyek yang dapat mengakomodasi kepentingan banyak peserta  dalam sistem tersebut merupakan hal yang sulit, karena politik dan kekuasaan (serta perbedaan persepsi penguasa) merupakan permasalahan substansial.
Peneliti  harus dapat mengerti dan menghargai setiap kepentingan dengan melibatkan semua pihak yang relevan. Contohnya, atas kepentingan siapa suatu tindakan dilakukan? Kelompok mana dalam sistem yang tidak bersuara? Karena perbedaan akan menjadi pusat dalam hasil penelitian, dibutuhkan untuk memperhatikan apa yang kita bangun –dan yang kita bengun kembali- dalam arena dialog.
Kemungkinan untuk belajar dari pengalamaman dan pilihan untuk bertindak akan meningkat secara eksponensial sebagai pengembangan proyek skala besar. Ketika terdapat sejumlah besar pemangku kepentingan, konsepsi peneliti ditantang, akan banyak calon peserta yang tersingkir dari pengambilan keputusan dalam forum.  Pengetahuan yang dimiliki oleh orang-orang di tingkat atas dan bawah mungkin berbeda karena jarak yang jauh. Namun, peneliti harus menyertakan berbagai pandangan tersebut jika ingin memastikan bahwa masa depan dibangun di atas kepentingan bersama.



Dalam pembahasan lebih jauh, akan digunakan kasus dari dua proyek untuk menggambarkan lingkup perubahan skala besar. Pada seluruh bab ini akan mengacu pada kedua proyek tersebut.
Kasus pertama, sebuah proyek untuk asosiasi dewan sekolah dari 29 distrik dengan populasi hampir 300.000 dan populasi sekolah lebih dari 40.000 siswa. Peneliti ditugaskan untuk merekomendasikan solusi bagi 29 distrik sekolah dan dua penyedia program pendidikan yang mungkin dapat berkolaborasi untuk memberikan setiap anak kesempatan yang sama untuk memenuhi standar nasional dan memaksimalisasikan potensi belajarnya. Rekomendasi  dalam penelitian tersebut lebih dialamatkan melalui kolaborasi dengan membagi pelayanan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan pemerataan pendidikan publik di wilayah Erie.
Kedua, upaya untuk memperbaiki hubungan antara komunitas kulit hitam dan polisi, dimana kasus ini tidak pernah terbingkai sebagai sebuah proyek penelitian tindakan, meskipun. Selama bertahun-tahun para anggota masyarakat Amerika Afrika di Cinncinati diduga mendapat perlakuan tidak adil dari polisi kota hingga menyebabkan diajukannya gugatan terhadap polisi yang dibawa oleh Serikat Kebebasan Sipil Amerika dan Front Persatuan Kulit Hitam Cinncinati.
Proyek  perubahan dalam skala besar terkait erat dengan unsur politik. Mengingat, status quo atas tiap tindakan bergantung pada pengaturan sistemik yang pasti akan ditantang oleh perubahan. Proses penyelidikan (penelitian) secara sadar seperti dalam penelitian tindakan menetapkan konteks pembelajaran di antara berbagai pihak-pihak yaang berkepentingan, prasyarat untuk perubahan yang berkelanjutan. Kerangka belajar  sebagai manifestasi dalam mencapai perubahan berkelanjutan merupakan inti konsep yang akan memungkinkan para peserta untuk menghadapi realitas politik, mempertimbangkan pengarahan kekuasaan, dan mengenali serta menilai melalui banyak sudut pandang kepentingan.


Penelitian tindakan menyajikan tantangan tersendiri, baik dalam proses perencanaan, implementasi, hingga tahap evaluasi. Peneliti dituntut untuk membuat dasar pemahaman yang fleksibel dan memuat unsur klarifikasi progresif yang bersifat terkini. Selanjutnya, baik dalam perancangan maupun implementasi, pelibatan berbagai perspektif merupakan bagian krusial untuk mendukung pembelajaran dalam arena politik. Sehingga perlu dirancang beberapa parameter penelitian diantaranya :
a.       Terdiri dari siapa saja tim peneliti? Dan bagaimana mengembangkan sebuah tim penelitian dengan pelaku tersebut?

       Pada proyek di wilayah Erie, terdapat sembilan peneliti eksternal yang akan memiliki keterampilan tersendiri. Tim peneliti terdiri dari pengumpul data, analis data, ahli perubahan organisasi, dan peneliti aksi. Beberapa memiliki pengalaman dengan proses perubahan berskala besar, beberapa memiliki pengalaman dalam bidang pemecahan masalah. Dalam lingkup internal, terdapat pula tim kolaborasi yang dibentuk oleh  dewan asosiasi sekolah 3 tahun sebelumnya. Tentu tim internal telah memiliki banyak informasi untuk ‘dikerjakan’ oleh peneliti eksternal.  Dalam konteks ini, peneliti (eksternal) bertindak objektif berdasarkan pengetahuan yang relevan dan pengalaman tanpa mengesampingkan pengetahuan lokal yang penting untuk mencapai sebuah proses yang akan bermakna secara lokal. Dalam perubahan sistem besar, permasalahan ini tidak dapat dapat ditangani hanya oleh segelintir aktivis lokal.
     Pemberian pengalaman diperlukan sebagai langkah lebih lanjut untuk menemukan sarana dalam rangka mengakses spektrum yang luas dari pendapat lokal. Di wilayah Erie sesegera mungkin setelah pemetaan, diadakan seminar tim untuk menggabungkan persepsi, mengingat tim internal dan tim peneliti eksternal bekerja dari sudut yang berbeda, keduanya bekerja berdampingan untuk mengartikulasikan apa yang bisa dipahami oleh publik.
     Di Cincinnati, ARIA membentuk konsultan perwakilan yang berkedudukan sebagai penggugat kunci, kelompok penasihat itu berkumpul dengan tujuan 'evaluasi tindakan', mereka turut dilibatkan dari awal untuk rancangan proses bagi pihak-pihak lokal yang berkepentingan . ARIA memposisikan kelompok penasehat di Cincinnati untuk menggunakan pengetahuan mereka tentang peta sosial lokal mengkomposisikan kelompok yang berkepentingan, dimana mereka  akan menentukan masa depan yang berbeda. ARIA mengundang media untuk mengakomodir semua pertemuan publik.
b.      Beberapa pemikiran Tim Peneliti Eksternal
   Suatu perubahan sistem yang besar (seperti halnya di wilayah Erie) otomatis melibatkan tim peneliti eksternal dalam kuantitas yang banyak sehingga melahirkan banyak persepsi yang berbeda, baik dalam hal klarifikasi, persepsi kekuasaan dan otoritas dalam tim terjadi sebelum dimulainya proyek, hal tersebut menghambat jalannya penelitian. Sehingga diperlukan pemikiran terbuka dalam menghadapi berbagai perbedaan tersebut.
Sementara si Cincinnati, direktur proyek membutuhkan jaringan dengan konsultan dan mediator konflik lainnya untuk merefleksikan pemikirannya sekaligus mencari referensi proyek.

c.       Siapa yang akan menjadi pemain akhir dalm perubahan sistem?
       Penentuan keputusan merupakan inti penelitian dalam skala besar dan kecil. Dalam skala besar, sistem bertingkat dimana terdapat banyak pemain dengan  berbagai agenda politis yang terikat dalam lingkup penelitian. Jadi, sebgai contoh, di wilayah Erie, beberapa tingkat kebijakan, pembuat kebijakan adalah orang yang akan  mengontrol sumber penting dalam perubahan, dimana faktor tersebut terikat dengan dewan bupati dan anggaran yang mereka miliki.
       Sementara Cincinnati, pemain akhir adalah lembaga kepolisian dan polisi, kantor pemerintahan, organisasi aksi komunitas hitam, serikat kebebasan Amerika, warga masyarakat dan Hakim Federal.
Sebagai implikasi dari kedua kasus, tidak peduli seberapa luas pendapat pihak yang berkepentingan yang terlibat dalam perencanaan dan pertimbangan alternatif dalam perubahan skala besar, kompleksitas sistem berarti melibatkan penelitian dalam keadaan yang tidak terprediksi. Implikasi lain adalah jika kompleksitas proses  menjamin untuk melihat lebih dekat siapa yang akan menjadi pemain akhir, atau pembuat kebijakan akhir.

d.      Diantara banyak sistem dan keberagaman pendapat, siapa yang memiliki hak istimewa?
       Realitas politik mungkin bermakna tidak peduli apa yang dilakukan oleh peneliti untuk mengakomodir semua pendapat pihak yang berkepentingan, seseorang hanya memberikan tanggapan disesuaikan dengan kepentingan mereka dalam sistem.
       Belajar dari proyek Cincinnati, perbedaan pendapat berasal dari identitas individu, dailog publik mungkin diperlukan untuk menghadapi masalah terkait  ketidaksetaraan. Dalam arena politis semua pendapat tidak akan diakomodir menjadi pengalaman yang sama. Tugas peneliti adalah untuk memperhitungkan dimana perbedaan tersebut hingga membuat desain yang dapat melitigasi semua pandangan alternatif.
       Sementara di wilayah Erie, sebagian besar waktu dialokasikan untuk pementaan komposisi pihak-pihak yang berkepentingan. Perlu dilihat apa yang setiap kelompok butuhkan dari kolaborasi dan dari arena publik yang lebih besar untuk dapat merasakan kesuksesan bersama.
e.       Siapa yang membuat pilihan bagaimana kedepan? Dan apa konsensusnya dalam keadaan tersebut?
      Dalam penentuan keputusan akhir umumnya satu kelompok tidak dapat menentukannya sendiri, seperti halnya keputusan yang diambil atasan mungkin dapat secara signifikan terpengaruh oleh sikap dan kebiasaan orang-orang yang ada di bawahnya.
Dalam konsensus formal, partisipasi pembuat kebijakan, tidak memungkinkan dengan banyaknya aktor, sehingga atasan dalam konteks ini bertindak sebagai perwakilan. Di wilayah Erie, tim peneliti eksternal berkolaborasi dengan tim internal membuat rekomendasi akhir yang didasarkan pada ‘insting’ apa yang dapat dibangun oleh masyarakat lokal untuk mencapai konsensus formal.
      Sementara di Cincinnati, pembuat keputusan akhir pada kesepakatan tersebut adalah hakim, namun bisa tidaknya keputusan tersebut mengubah sikap, akan bergantung pada niat ribuan orang. Keputusan hakim bukanlah keseluruhan dari wacana.
      Kompleksitas dalam implementasi proyek dalam skala besar menuntut peneliti untuk melihat masalah secara jangka panjang. ‘Hasil’ adalah pembelajaran untuk membangun kapasitas dalam belajar.
                                                                 
f.       Bagaimana kita dapat membawa banyak aktor ke dalam arena diskusi?
            Pilihan bergantung pada pengelolaan dalam hal pengelompokan dan maksimalisasi pembauran antara pihak-pihak yang berkepentingan, serta pengaturan strategi pada rasionalitas kepentingan mereka.
            Di wilayah Erie, pemetaan dibatasi pada komponen yang dibutuhkan dalam proyek, pemetaan dijadikan panduan dalam mewawancarai  pemain kunci sebelum dirancang pertemuan antar pihak-pihak yang berkepentingan.
            Sementara di Cincinnati digunakan pendekatan langsung untuk menjaring aspirasi dari pemuda kulit hitam. Hasilnya, 750 pemuda menyampaikan idenya dan apa yang mereka sampaikan terpengaruh langsunh oleh agenda negosiasi dan penyelesaian keputusan akhir

g.      Bagaimana kita menyikapi perbedaan dalam penilaian dan perspective, contohnya dalam lintas kelas dan pembagian ras dalam suatu kota, daerah pinggiran yang sejahtera, dan komunitas pedesaan?
            Memasuki lingkup makro, dengan sistem yang memiliki banyak tingkatan, peneliti harus memperhitungakan peran dari setiap kelas dan pontensi yang dimiliki oleh tiap ras dalam dialog lintas konstituens.
            Sebaiknya tim peneliti, dapat mengenali kondisi dengan melihat dan menunggu sampai pihak yang berkepentinagan mengambil kendali dalam menyikapi isu ketidaksetaraan. Sampai adanya pada pertemuan antar pihak-pihak yang berkepentingan .

h.      Bagaimana tim peneliti eksternal, memeberikan harapan bahwa ia adalah ahli yang harus memegang kendali dan menawarkan jawaban dan solusi?
            Pekerjaan peneliti tindakan adalah mengajarkan orang-orang melalui pengalaman dan nilai-nilai yang dimana dalam prosesnya melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan. Secara praktikal, tentu saja, keberadaan tim peneliti harus mudah diterima dan terlihat untuk mendengar masukan dan menindaklanjutinya secara  hati-hati.
            Dalam menawarkan solusi, dibutuhkan negosiator untuk membuat pertimbangan dalam rasionalitas dalam sistem skala besar atau pada proyek yang memiliki banyak sudut pandang untuk memperjelas perbedaan perspektif yang tentunya bermakna dalam diskusi.

2. Apa yang bisa dirancang sebagai parameter? Apa yang dimaksud dengan pendekatan penelitian terhadap masalah dalam proyek skala besar?

a.       Membangun kapasitas pembelajaran dalam tim peneliti
           Dengan banyaknya agenda dalam pengerjaan suatu proyek merancang pembelajaran menjadi tugas eksplisit melalui kombinasi tim.

b.      Mengajarkan pendayagunaan pembelajaran
           Dalam perubahan sistem skala besar, pihak-pihak yang berkepentingan perlu dididik untuk mengetahui peranannya sebagai kontributor dalam proyek pembelajaran. Pengkajian proyek melalui perspektif lokal penting sebagai media pembelajaran dalam maksimalisasi potensi pembelajaran.

c.       Merancang peluang lintas budaya, dialog multi-perspektif; mendeterminasikan dan merelakan waktu serta mengabiskan tenaga untuk belajar dari perbedaan
           Kompleksitas dari perubahan sistem berskala besar merupakan bagian dari perbedaan posisi dan sudut pandang.  Peranan terpenting dari peneliti adalah membuat ruang yang aman bagi perbedaan tersebut untuk dapat diakui dan dimaknai, meski rekonsilisasi tidak dibutuhkan.
Sama halnya dalam menghadapi konsekuensi diversitas, setiap kesepakatan akan menemui kepentingan yang berbeda. Dalam kondisi demikian, peneliti harus dapat menghargai potensi produktivitas dari adanya perbedaan tersebut.

d.      Mengambil keuntungan dari kelompok besar
           Kegiatan publik yang dilakukan oleh kelompok besar seperti konferensi dan pertemuan ruang terbuka seringkali memberikan inspirasi baru dalam pengembangan proyek yang mengarah pada pembentukan  jaringan dan pergerakan ke arah perubahan. Rangkaian perencanaan dan kesepakatan merupakan suatu pencapaian, namun dalam perspektif penelitian, penilaian pada proses tersebut terdapat pada hasil dari suatu tindakan. 



e.       Memberikan waktu dan ruang pembelajaran bagi sistem
           Dalam perubahan partisipatoris, pasti ada hubungan atasan dengan bawahan, ataupun sebaliknya baik dalam pemikiran maupun tindakan. Satu sama lainnya berpengaruh dan menginspirasi. Membuat hubungan tersebut bukan hanya masalah menyediakan arena perubahan, namun juga memberikan waktu yang cukup bagi mereka untuk terjadi dan terulang hingga pembelajaran dapat berkembang.

f.       Penerimaan, Perencanaan dan respon terhadap perkembangan yang tidak diharapkan dalam perubahan sistem berskala besar
           Pada dasarnya rancangan dalam suatu proyek dibuat untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terprediksi sebelumnya, artinya merancang suatu proyek dengan fleksibilitas pikiran dan kesiapan untuk merubah rancangan tersebut apabila keadaan menuntut. Seperti halnya cabang pragmatis dari pemikiran John Dewey yang memiliki makna bahwa  suatu proses harus berkembang dan berlangsung secara temporal sebagai sistem yang hidup dan dinamis.

g.       Rancangan untuk evaluasi yang sedang berlangsung
       Mengingat konteks yang begitu beragam dan masih berlangsung hingga saat ini, mungkin evaluasi berkelanjutan bukanlah bagian yang kontras terlihat dari proyek penelitian. Tentu, apa yang telah disarankan dalam jurnal ini membutuhkan penilaian secara berkelanjutan.
       Sebagai peneliti yang bekerja dalam perubahan sistem berskala besar, idealnya, suatu proyek melibatkan praktisi lokal dalam penyelidikan terkait tujuan dan proses. Sebagai peneliti, misi harus menjadi pusat pusat evaluasi dan inti dari proyek yang menjadi pembelajaran bagi proyek selanjutnya.


KESIMPULAN
           Penelitian tindakan didasarkan satu elemen penting yaitu keyakinan, bahwa manusia memiliki potensi luarbiasa untuk dapat tumbuh dan berkembang mewujudkan lingkungan yang aman dengan saling belajar satu sama lainnya. Proyek skala besar dalam konteks ini dilaksanakan dalam rangka menanamkan suatu kepercayaan (bahkan bagi peserta yang bersikap skeptis) menuju suatu perubahan yang lebih baik.Namun dalam prosesnya, segala perubahan yang terjadi dalam perubahan berskala besar merupakan dampak sistemik dari interaksi banyak elemen didalamnya, dalam hal ini tidak peduli seberapa baik peneliti membuat rancangan atau seberapa ahli ia mengerti sistem, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara pemain dengan sistem yang tidak dapat diprediksi atau bahkan dikendalikan. Pertukaran ide dan sudut pandang menjadi suatu nilai berharga yang didapat dari penelitian tindakan dalam skala besar.

       Suatu perubahan dalam sistem berskala besar akan bermakna apabila memberikan kesempatan kepada khalayak untuk belajar dari  perbedaan dan membuat ruang pembelajaran dari perbedaan tersebut menuju suatu masyarakat yang lebih demokratis dalam konteks mewujudkan perubahan jangka panjang yang bermakna positif. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIVASI MANAJEMEN

Teori Produksi Jangka Pendek

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN