Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran.
Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu.
Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses tersebut didukung pula oleh komunikasi serta usaha dalam memberi nilai tambah bagi konsumen sehingga hubungan yang terjalin antara suatu merek dan konsumen bukan semata hubungan transaksional. Keterikatan dengan sebuah merek menitikberatkan pada poin dimana konsumen melihat suatu merek lebih baik dari yang ia harapkan atau setidaknya memenuhi harapannya, sehingga menumbuhkan anggapan bahwa merek tersebut merupakan pilihan yang terbaik diantara merek kompetitornya.
Dilihat dari sisi konsumen, tentunya dibutuhkan motivasi atau alasan kuat dalam proses membangun engangement terhadap  suatu brand - terlebih untuk mengharapkan konsumen tersebut merekomendasikan suatu brand kepada keluarga atau kerabat. Hubungan antar brand dengan konsumen saat ini dapat dibangun melalui berbagai platform, baik digital maupun secara tradisional..
Beberapa area yang penting dipertimbangkan dalam aplikasi konsep brand engagement diantaranya :
-            Persepsi : membangun cara pandang konsumen terkait brand sehingga brand tersebut meninggalkan kesan tersendiri bagi konsumen
-            Komunikasi : melibatkan konsumen secara aktif berkaitan dengan informasi produk, baik secara langsung maupun tidak langsung
-            Pengalaman : mengikutsertakan konsumen untuk berpartisipasi ataupun menjadi bagian dari produk

Suatu brand senantiasa dituntut untuk melakukan berbagai cara guna membangun keterikatan merek dengan konsumen, baik melalui iklan ataupun komunikasi secara langsung dengan konsumen.
Kesuksesan dalam proses brand engagement menitikberatkan pada emosi, keterlibatan serta pengalaman konsumen pada suatu merek yang memiliki nilai tambah bagi dirinya. Cara membangun brand engagement tentunya bervariasi bergantung pada karakter produk serta sasarannya, berikut merupakan langkah-langkah yang layak dipertimbangkan dalam membangun brand engagement :
-                    Memilih Sarana Penghubung
Berfokus pada pengembangan sarana dimana pemasar dapat berhubungan dengan konsumen ataupun dengan konsumen yang prospektif. Saat ini, sosial media menjadi sarana yang dapat diandalkan guna menjadi jembatan antara suatu brand dengan konsumen
-                    Komunikasi
Tujuan utama dari aktivitas ini bukan hanya mempromosikan produk, melainkan bagaimana mengubah cara pandang konsumen terhadap suatu merek, sehingga konsumen meyakini suatu brand dapat memberikan nilai tambah bagi dirinya
-                    Membangun Keterikatan
Komunikasi dua arah menjadi dasar penting dalam membangun keterikatan dengan konsumen. Tidak seperti halnya komunikasi satu arah, dimana produsen umumnya mendominasi dan tidak memperdulikan ataupun beriteraksi dengan pengguna, komunikasi dua arah sekaligus menghubungkan konsumen dengan merek. Fokus penting pada langkah ini ialah tidak membombardir konsumen dengan narasi produk yang berlebihan. Idealnya, dibandingkan mengandalkan narasi produk, sebuah brand dapat membagikan suatu konten atau ide yang bermanfaat bagi konsumen berkaitan dengan produknya yang bersifat informatif, mendidik, serta menghibur.
-                    Berbagi
Mengembangkan sebuah sistem agar audiens dapat membagikan konten anda. Pada tahap ini diperlukan kreativitas dalam membuat konten ataupun promosi yang kiranya berkesan bagi audiens sehingga audiens mau membagikan konten tersebut kepada orang lain. Dibutuhkan penelitian pasar yang terintegrasi untuk mengidentifikasi konten apa saja yang kiranya bernilai pada target audiens dan dapat memotivasi mereka untuk membagikan konten tersebut. 


SUMBER PENULISAN

HISCOCK J. (2001). Most Trusted Brands. Marketing, March 1st, pp. 32-33
Keller, K. (2001). Building customer-based brand equity: a blueprint for creating strong brands. Marketing Science Institute , 1-30.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIVASI MANAJEMEN

Teori Produksi Jangka Pendek

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN