Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses

KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN

Gambar
A. Pengertian Komunikasi Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli : a. Raymond Ross , Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator b. Bernard Barelson & Garry A . Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb c. Colin Cherry , Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya. Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke or

MOTIVASI MANAJEMEN

Gambar
A. DEFINISI MOTIVASI  Menurut The Liang Gie Cs. (Matutina dkk ,1993) bahwa pekerjaan yang dialakukan oleh seseorang manajer dalam memberikan inspirasi, semangat, dan dorongan kepada orang lain (pegawai) untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian dorongan ini dimaksudkan untuk mengingatkan orang-orang atau pegawai agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang tersebut. Oleh karena itu seorang manajer dituntut pengenalan atau pemahaman akan sifat dan karateristik pegawainya, suatu kebutuhan yang dilandasi oleh motiv dengan penguasaan manajer terhadap perilaku dan tindakan yang dibatasi oleh motiv, maka manajer dapat mempengaruhi bawahannya untuk bertindak sesuai dengan keinginan organisasi.  Menurut Martoyo (2000) motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (

KEPEMIMPINAN MANAJEMEN

Gambar
A. HAKIKAT KEPEMIMPINAN  Dalam kehidupan sehari – hari, baik di lingkungan keluarga, organisasi, perusahaan sampai dengan pemerintahan sering kita dengar sebutan pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan. Ketiga kata tersebut memang memiliki hubungan yang berkaitan satu dengan lainnya. Beberapa ahli berpandapat tentang Pemimpin, beberapa diantaranya :  Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan , Pemimpin adalah seseorang dengan wewenang kepemimpinannya mengarahkan bawahannya untuk mengerjakan sebagian dari pekerjaannya dalam mencapai tujuan.  Menurut Robert Tanembaum , Pemimpin adalah mereka yang menggunakan wewenang formal untuk mengorganisasikan, mengarahkan, mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bagian pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.  Menurut Prof. Maccoby , Pemimpin pertama-tama harus seorang yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan segala yang terbaik dalam diri para bawahannya. Pemimpin yang baik untuk masa kini

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1                    LATAR BELAKANG                                Seorang manajer di suatu perusahaan membuat keputusan setiap harinya, dan sebagian besar dari keputusan tersebut merupakan keputusan yang baik. Karena tidak ada seorang pun yang dapat selalu benar setiap saat, bahkan seorang eksekutif yang terampil sekalipun terkadang dapat membuat kesalahan. Akan tetapi, kunci penting bagi efektivitas organisasi dapat berupa kemampuan manajer untuk mengenali kapan suatu keputusan yang buruk telah dibuat dan merespons dengan cepat terhadap kesalahan. Tentu saja beberapa ahli percaya bahwa pengambilan keputusan merupakan aktivitas yang paling dasar dan fundamental dari semua aktivitas manajerial. Pengambilan keputusan merupakan suatu bagian yang meresap pada sebagian besar aktivitas manajerial. Hampir semua yang terjadi dalam sebuah perusahaan melibatkan pengambilan keputusan yang telah dibuat. Berdasarkan uraian hal-hal tersebut, penulis akan membuat