Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses

PERENCANAAN MANAJEMEN

A. Konsepsi Dasar Perencanaan

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia (human resources), sumberdaya alam (natural resources), dan sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan 

Suatu perencanaan adalah suatu aktifitas integrative yang berusaha memaksimumkan efektifitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan definisi tersebut, perencanaan minimum memiliki 3 karakteristik yaitu : 

1. Perencanaan harus mencakup masa yang akan datang 

2. Terdapat suatu elemen identifikasi atau organisasi 

3. Masa yang akan datang, tindakan, dan identifikasi pribadi, serta organisasi merupakan unsur yang amat penting dalam setiap perencanaan 

Batasan lain tentang perencanaan adalah memili dan menghubungkan fakta serta membuat sdan menggunakan dugaan mengenai masa yang akan datang, menggambarkan dan merumuskan aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan (Terry, 1975 : 140:142). Maksudnya dalam perencanaan, seorang manajer menggunakan fakta atau keterangan, premis dan batasan yang benar atas dasar itu, ia menggambarkan dan merumuskan tentang hal-hal yang merupakan aktivitas yang aan dioperasikan dan apa yang merupakan bantuan untukmencapai hasil yang diinginkan 

Berbeda denngan batasan ditas Hayashi (1976 : 2 mendefinisikan perencanaan sebagai suatu proses bertahan dari tindakan yang terorganisasi untuk menjembatani perbedaan antara kondisi yang ada dan aspirasi organisasi. Seejalan dengan d eefinisi tersebut maka proses perencanaan memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik ini dapat dirumuskan dengan mengingat berbagai acuan penting dari aktifitas proses perencanaan. Unsur-unsur aktifitas atau tindakan dasar tersebut, sekurang-kurangnya dalam merumuskan suatu tujuan mencakup pengembangan program mencapai saasaran, pelaksanaan program, dan pengorganisasian proses perencanaan itu sendiri. 

Acuan yang menentukan dalam penetapan dana penerimaan tujuan adalah penilaian atas kemungkinan terapainya sasaranitu sendiri. Karena perencanaan atas kemungkina tercapainya sasaran dalam satu desain waktu tidak begitu jelas maka penilaian kemungkinan tercapainya sasaran merupakan cirri dari proses perencanaan. 

Program disususn untuk mencapai sasaran. Kemungkinan tercapainya sasaran ditentukan, baik oleh tiap desain tugas dalam program maupun oleh tugas yang telah ditentukan Dengan ditentukannya masing-masing tugas maka acuan yang menentukan adalah dorongan untuk tetap memelihara kesetiaan pada asas-asas dalam tugas yang saling berhubungan, baik anatara tugas yang berhubungan dengan penempatan geografis, fungsi manajemen, tingkat hiraerki, maupun berhubungan degan waktu. 

Acuan yang menentukan pelaksanaan adalah perlunya legitimasi perencanaan. Legitimasi dapat diukur dari jangkauan pelaksanaa rencana yang memberikan lanadasan pengendalian. Jika rencana tidak sah, pelaksanaan rencana tidak dapat dikendalikan. Ini berarti, sebagain atau seluruh proses manajemen untuk mengarahkan, memantau, menilai dan mengoreksi dipisahkan dari rencana. 

Terakhir acuan yang menentukan pelaksanaan adalah perlunya legitimasi perencanaan. Legitimasi dapat diukur dari pelaksanaan jangkauan pelaksanaan rencana memberikan landasan pengendalian. 



B. Maksud dari Tujuan dan Rencana

1. Legitimasi 

Misi sebuah organisasi menggambarkan apa yang dilakukannya dan alasan keberadaan organisasi tersebut. Hal ini melambangkan legitimasi pada pihak luar atau eksternal seperti investor, pelanggan, pemasok, serta kreditor. Keberadaan misi organisasi membantu organisasi serta masyarakat dalam memandang positf keberadaan organisasi tersebut. Misi yang kuat juga akan berdampak besar pada kinerja karyawan, dengan adaya misi membuat karyawan lebih berkomitmen pada organisasi karena pengidentifikasian diri mereka atas tujuan organisasi serta alas an keberadaan perusahaan secara keseluruhan menjadi jelas. 

2. Sumber Motivasi dan Komitmen 

Tujuan dan rencana memfasilitasi identifikasi karyawan dengan organisasi dan membantu mereka mengurangi ketidakpastian serta mengklarifikasi apa yang harus mereka capai. Kurang jelasnya tujuan dapat merusak motivasi dan komitmen karyawan. 

3. Panduan untuk tindakan 

Tujuan dan rencana memberikan arah. Kedua hal ini memfokuskan perhatian pada target tertentu dan mengerahkan usaha karyawan menuju hasil yang berguna. 



4. Pengambilan keputusan yang rasional 

Melalui penentuan perencanaan da tujuan, para manajer dapat mempelajari tentang apa yang hendak dicapai organisasi. Mereka dapat membuat keputusan untuk menjamin bahwa kebijakan internal, peran, kinerja, struktur, produk serta pengiriman yang akan dilakuakn sesuai dengan hasil yang direncanakan 

5. Standar kinerja 

Karena tujuan menjelaskan hasil yang diharapkan organisasi, maka tujuan juga berfungsi sebagai kriteria kerja. Dimana perusahaan tersebuat dapat memberikan penilaian terhadap kinerja karyawanya sesuai dengan hasil pencapaian menurut rencana yang telah ditentukan sebelumnya. 



C. Tujuan Dalam Organisasi 

Penentuan tujuan diawali dari manajer puncak, dan proses perencanaan secara 

keseluruhan diawali dengan pernyataan misi dan tujuan strategis untuk organisasi 

sebagai satu kesatuan. 

1. Misi Organisasi 

Misi merupakan alas an keberadaan dari organisasi tersebut . Misi menggambarkan nilai , aspirasi, dan alas an organiusasi tersebut. Pernyataan misi yang formal merupakan penjelasan secara umum tentang skala usaha dan operasi yang membedakan dengan organisasi lain di bidang yang sama. Isi pernyataan misi biasanya terfokus pada pelanggan serta mengidentifikasi usaha yang diinginkan dan karakteristik perusahaan seperti nilai perusahaan, kualitas produk yang diinginkan , fasilitas lokasi dan perilaku terhadap karyawan. 

2. Tujuan dan rencana 

v Dalam tingkat manajer puncak terdapat pernyataan umum yang menjelaskan arah organisasi di masa depan disebut tujuan strategis (strategic goal). Sedangkan rencana strategis mendefinisikan langkah-langkah nyata yang diambil perusahaan untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka panjang yang menggambarjan mengenai kegiatan organisasional dan alokasi sumber daya dalam bentuk dana tunai, karyawan, ruangan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi target. 

v Tujuan taktis (tactical goal ) merupakan hasil yang ingin dicapai oleh divisi dan departemen utama dalam organisasi. Dengan tujuan ini manajer tinkat tengah memiliki gambaran mengenai apa yang harus dilakukan sub unit agar organisassi dapat mancapai tujuannya secara keseluruhan . Sedangkan rencana taktis dibuat untuk membantu pelaksanaan rencana strategis utama dan mencapai bagian tertentu dari strategi organisasi. 

v Tujuan operasional yaitu hasil spesifik yang diharapkan dari departemen, kelompok kerja dan individu yang bersifat akurat dan terujur. Tujuan umumnya dinyatakan dalam angka. Rencana operasional dikembangkan dalam tingkat bawah organisasi untuk manjabarkan langkah-langkah yang diambil sehingga dapat mencapai tujuan operasional dan memdukung rencana taktis. Rencana operasioanal akan digunakan oleh penyelia, manajer departemen dan karyawan individu. 

3. Hierarki Tujuan 

Tujuan dalam organisai dapat disusun dalam bentuk hierarki dari pencapaian tujuan yang paling rendah menuju pencapaian yang paling tinggi. Pada level penyelia lini depan dan karyawan individu terdapat tujuan opersional. Selanjutnya pada tingkat manajemen menegah terdapat tujaun taktis, kemudian pada tingkat manajer puncak terdapat tujuan strategis. 



D. Kriteria Tujuan Yang Efektif 

Karakteristik untuk menilai tujuan organisai di tingkat strategis , taktis dan operasional adalah : 

1. Spesifik dan terukur 

Tujuan yang baik seharusnya konkret dan realistis, memberikan target yang spesifik dan memilki jangka waktu tertentu. Tujuan dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. 

2. Menyentuh Area penting 

Tujuan tidak dapat disusun untuk setiap aspek perilaku karyawan atau kinerja organisasi. Manajer diharapkan mampu mengidentifikasi sejumlah area penting berdasarkan divisi atau departemen. Area penting merupakan kegiatan yang menberikan kontribusi terbanyak bagi kinerja perusahaan. 

3. Menantang namun tetap realistis 

Tujuan seharusnya bersifat menantang namun tidak sulit untuk dicapai dengan akal sehat. Tujuan harus disusun berdasarkan sumber daya yang ada dan bukannya di luar sumber daya waktu, peralatan atau keungan yang dimiliki departemen. 


E. Defenisi Proses Perencanaan 

Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya. 

Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang. Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis stategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar. Bisa juga dilakukan per fungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia. Bagaimana pun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. 

Proses Perencanaan 

Tahap 1 : Menetapkan keadaan saat ini 

Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh. 

Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini 

Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan. 

Tahap 3 : Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan 

Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya. 

Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk 

pencapaian tujuan 


F. Pembagian Perencanaan 

Pada umumnya perncanaan memiliki dua fungsi, yaitu: 

1. Menetapkan tujuan yang akan dicapai. 

2. Sebagai alat untuk mencapai perangkat tujuan. 

Stoner dan Wankel menklasifikasikan rencana menjadi 2 jenis utama, yaitu: 

1. Rencana Strategis ( strategic plan ) 

Rencana ini dirancang untuk mencapai tujuan organisasi yang luas, untuk melaksanakan misi. Perncanaan strategis adalah proses perencaaan jangka panjang yang formal untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi. 

Kelebihan menggunakan rencana strategis, antara lain: 

a. Manajer dapat menentukan tujuan secara jelas dan mtode pecapaian kepada 

organisasi. 

b. Manajer mengantisipasi permaslahan sebelum muncul dan memecahkan sebelum 

lebih buruk. 

c. Membantu manajer mengenal peluang yang mengandung risiko dan peluang yang 

aman dan memilih di antara peluang yang ada 

Kelemahan Rencana strategis, antara lain: 

a. Terciptanya birokasi besar. 

b. Membatasi organisasi pada pilihan yang paling rasional dan bebas risiko. 


2. Rencana Operasional 

Rencana opersional memberikan deskripsi tentang bagaimana rencana strategis dilaksanakan. 

Rencana operasional terdiri dari atas 2 macam , yaitu : 

a. Rencana sekali pakai 

Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan manakala tujuan tersebut telah dicapai.Bentuk utama rencana sekali pakai, antara lain sebagai berikut: 

1. Program 

Program mencakup serangkaian aktivitas yang relatif luas. Program menjelaskan 

langkah utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan, unit atau anggota yang 

bertanggung jawab untuk setiap langkah, dan urutan serta pengaturan waktu setiap 

langkah. 

2. Proyek (project) 

Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Proyek memiliki 

cakupan terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu. 

3. Anggaran (Budget) 

Anggaran adalah penyatatan sumber daya keuangan yang disediakan untuk 

kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula. Anggaran menetukan target aktivitas 

seperti hasil penjualan, biaya tiap bagian, atau investasi baru. 

b. Rencana tetap 

Rencana tetap pendekatan yang sudah dilakukan untuk menangani situasi yang terjadi berulang dan dapat diperkirakan. Rencana tetap menghemat waktu yang digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Bentuk utama rencana tetap, antara lain sebagai berikut. 

1. Kebijakan (policy) 

Kebijakan adalah suatau pedoman umum dalam pengambilan keputusan. Kebijakan 

menetukan apakah keputusan dapat diambil atau tidak dapat diambil. 

2. Prosedur standar(Standard Procedure) 

Implementasi kebijakan dilakukan melalui garis pedoman lebih detail yang disebut 

prosedur standar. 

3. Peraturan (rules) 

Peraturan adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak 

boleh dilakukan dalam situasi tertentu. 



G. Teori perencanaan 

Perencanaan merupakan aktivitas manusia, keahlian yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum pemelihan. Ada dua jenis teori perencanaan yaitu teori Operasi Sistem dan Teori Perubahan Sistem 

1. Teori operasi sistem 

Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung dengan ruang lingkup, keterkaitan, dan stabilitas yang relatif tinggi. 

Spesialisasi komponen sistem cenderung timbul sebagai empat dimensi yaitu produksi, lokasi, pengendalian, penyusunan staf. Produksi mencakup aktivitas untuk menerima lingkungan serta pengolahan. Alokasi mencakup aktivitas distribusi barang atau jasa. Pengandalian iyalah akivitas yang memelihara jalannya fungsi sistem itu. Penyusunan staf terpusat pada jumlah dan kualitas anggota sistem, sosialisasi dalam pendidikan 


2. Teori perubahan sistem 

Teori dan pelaksanaan mengenai bagaimana, kapan, dan tujuan apa perubahan itu dilakukan disebut teori keputusan. Menurut cambell dan fainstein (1996) ada empat jenis teori: 

A. Rasionalisme 

Apabila tujuan akhir telah dirumuskan dengan jelas dan dipahami dengan baik. Model perencanan rasional secara khusus sangat bermanfaat dibidang kesehatan dan tekhnik tertentu. Sejumlah tekhnik kuantitatif berkembang dalam kaitannya dengan pendekatan perencanaan rasional: 

1. Sistem perencanaan, pemrogaman, pengagaran 

2. Metode lintasan kritis 

3. Model pemrogaman linear 

4. Model pohon keputusan 

B. Inkrementalisme 

Menurut Lindbloom (1979) bahwa pengambilan keputusan dalam keadaan sebaris langkah inkromental yang kecil (pertambahan sedikit demi sedikit) menuju masa yang akan datang dan ke arah yang tidak diketahui secara pasti 

C. Utopianisme pandangan ini berusaha membangkitkan imajinasi masyarakat dan memecahkan masalah dengan mengusulkan penghapusan pendekatan baru ke sistem organisasi. 

D. Metodisme 

Pendekatan ini menjelaskan bahwa aktivitas perencanaan sudah jelas tetapi hasil akhir belum ditetapkan dan tidak dimengerti. 



I. Efektivitas Perencanaan 

Efektivitas berarti kemampuan untuk memilih sasaran yang tepat. Manager yang efektif adalah yang memilih pekerjaan yang benar untuk dijalankan. Efektivitas merupakan kunci keberhasilan organisasi. Drucker efektivitas yang penting dalam bisnis, bagaimana melakukan pekerjaan dengan yang benar untuk dilakukan serta memusatkan sumber daya dan upaya. 

Dua hambatan terhadap pengembangan efektiv 

1.Penolakan dalam diri terhadap penentuan tujuan dan pembuatan rencana. Alasan mengapa manager ragu atau gagal dalam mentapkan tujuan yaitu enggan melepas tujuan, takut gagal, kurang pengetahuan tentang organisasi dan lingkungan,kurang kepercayaan 

2. Keenganan para anggota menerima rencana karna takut perubahan. Tiga alasan anggota menolak perubahan yaitu ketidak pastian sebab dan akibat, keenganan melepaskan keuntungan, sadar lemahnya perubahan. Dalam mengatasi penolakan perubahan, manajer diharapkan melakukan langkah berikut: 

1. Melibatkan pihak berkepentingan dalam proses perencanaan 

2. Memberi informasi kepada pihak yang berkentingan mengenai rencana dan akibat yang mungkin tinggal sehingga perlunya perubahan, manfaat perubahan, hal-hal yang diperlukan guna pelaksanaan yang efektif 

3. Mengembangkan pola rencana yang efektif 

4. Menyadari dampak perubahan yang diusulkan para anggota dan memperkecil kekacaun 


J. Model Perencanaan Rasional

Dalam perencanaan rasional memiliki beberapa model, antara lain : 

1. Model PERT dan CPM

a. PERT 

PERT merupakan akronim dari Program Evaluation and Review Techniques atau Teknik Evaluasi dan Peninjauan Program (TEPP).Ini adalah suatu metode perencanaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya dan tidak akan dilaksanakan kembali dengan cara yang sama pada waktu yang akan datang.PERT membantu manajer untuk menyadari permasalahan yang dihadapinya,bersifat realistis,serta kekuatan dan kelemahan menilai seluruh factor dan pertimbangannya dengan keputusan yang diambil.Teknik ini juga membantu manajer menentukan batas waktu (deadline) yang lebih cepat karena adanya pengendalian yang efektif dan berkesinambungan. 

Dalam penggunaan teknik ini terdapat dua konsep yang harus diperhatikan yaitu peristiwa dan aktivitas.Peristiwa adalah kondisi yang terjadi saat itu,juga,kondisi ini tidak membutuhkan waktu dan sumber.Peristiwa dilambangkan dengan lingkaran. 

Sedangkan aktivitas adalah bagian tertentu dari proyek kerja yang membutuhkan waktu dan sumber dayauntuk menyelesaikannya.Biasanya aktivitas dilukiskan dengan tanda panah yang menghubungkan dua lingkaran.


b. CPM

CPM adalah suatu teknik perencanaan dan pengendalian yang digunakan dalam proyek yang memiliki daya biaya dari masa lampau.Metode jalur kritis memungkinkan manajer menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin tanpa mengeluarkan biaya yang banyak untuk menyelesaikannya. 

Baik PERT maupun CPM merupakan teknik merencanakan dan mengendalikan proyek.Namun, keduanya memiliki perbedaan pokok.CPM menggunakan konsep biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian dan metode untuk menentukan waktu yang dibutuhkan guna melaksanakan aktivitas. 

Dan dalam pembentukan jaringan,teknik ini juga memiliki perbedaan yaitu penentuan estimasi waktu.Dalam teknik CPM ditentukan oleh dua buah perkiraan waktu dan biaya untuk setiap aktivitasnya.Yaitu estimasi waktu normal,estimasi waktu cepat,estimasi biaya normal dan estimasi biaya cepat. 

2. Model Pemrograman Linear (Linear Programming Model) 

Model ini digunakan untuk penilaian dan perencanaan kualitas lingkungan,dari pengolahan sumber daya alam sampai pengendalian sisa dari pengolahan industry bahkan dapat menilai kemungkinan penurunan atau perbaikan dalam kualitas lingkungan.Program linear mengandalkan model matematikan atau model simbolik.Dalam program linear untuk mengambil keputusan mengenai perbaiakan kualitas lingkungan terdiri dari beberapa tahap yaitu : 

Identifikasi persoalan 

Perumusan dan penyusunan model 

Analisis model 

Pengesahan model 

Implementasi model dan hasil analisisnya 

Kehadiran model program linear adalah sebagai akibat terbatasnya model masukan-keluaran untuk memecahkan masalah. 

3. Model Biaya Manfaat (Cost-Benefit Model) 

Model biaya-manfaat merupakan metode matematis yang menunjukkan sserta mengukur manfaat dan biaya ekonomis suatu proyek atau program.Manfaat proyek adalah nilai tambah hasil barang dan jasa,termasuk lingkungannya. 

Teknik biaya manfaat terbagi menjadi dua yaitu : 

3.1 Teknik penilaian manfaat 

Teknik penilaian manfaat didasarkan pada penggunaan harga pasar senyatanya dibagi dalam tiga kategori besar yaitu : 

Ø Pendekatan nilai pasar atau produktivitas 

Titik berat pendekatan ini adalah pada penilaian ekonomi dampak kualitas lingkungan pada system alami atau yang dibuat manusia 

Ø Pendekatan harga pasar pengganti 

Berdasarkan pendekatan ini maka harga pasar pengganti atau pelengkap dipakai untuk nilai barang atau jasa lilngkungan yang tidak ada harganya.Pendekatan yang sering digunakan untuk harga barang pengganti adalah sebagai berikut : 

a. Pendekatan nilai milik yang mendasarkan pada prinsip harga pasar pengganti untuk menilai perubahan tingkat pencemaran udara.Hal yang membatasi pendekatan ini adalah masalah ketepatan dan memperoleh data yang tepat. 

b. Pendekatan perbedaan upah didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa upah yang lebih tinggi dibayarkan untuk pekerjaan di daerah tercemar atau daerah dengan risiko kehidupan dan kesehatan yang lebih tinggi. 

c. Pendekatan biaya perjalanan.Teknik ini paling banyak digunakan orang untuk menilai fasilitas rekreasi dan didasarkan pada anggapan bahwa waktu dan uang yang dikeluarkan untuk perjalanan ke tempat rekreasi yang bebas pungutan atau yang rendah biayanya menunjukkan penilaian sebenarnya para konsumen. 

Ø Teknik Survei mempercayakan diri pada survey langsung kesediaan konsumen untuk membayar atau kesediaan konsumen untuk memilih sejumlah barang dan jasa.Berdasarkan ini mereka mencari hipotesis dan bukan perilaku konsumen dalam situasi nyata seperti telah dilakukan orang 

Metode survei menurut Sinden dan Worrell (1979) meliputi : 

1.berdasar pertanyaan tentang kesediaan membayar atau menerima kompensasi 

2.menggunakan pertanyaan tentan jumlah barang dan jasa yang diminta 

3.2 Teknik penilaian kualitas lingkungan 

Ø Metode pengeluaran pencegahan.Diterapkan pada pengendalian suara bising pada pemukiman rumah tangga.Banyak usaha yang mengeluarkan biaya tertentu andaikata rumah tangga berkeputusan untuk pindah ke daerah yang lebih tenang.Ini terdiri atas : 

a. Surplus konsumen,S, yang menyatakan nilai jasa tambahan atau sewa ekonomi rumah tangga jatuh pada pemilik yang nilainya di atas nilai pasar. 

b. Penyusutan nilai millik,D, akibat suara bising 

c. Biaya pindah,R, seperti biaya parker, angkutan barang dan bea hokum 

Ø Pendekatan biaya ganti.Biaya mengganti aktiva produktif yang rusak karena kualitas lingkungan yang menurun atau karena praktik pengelolaan di tempat proyek yang tidak sesuai. 

Ø Pendekatan proyek bayangan.Pendekatan ini merupakan bagian khususteknik biaya penggantian apabila pelayanan lingkungan sulit untuk dinilai dan dapat hilang karena usulan pembangunan. 

Ø Analisis keefektifan biaya ini bertujuan untuk meminimumkan biaya untuk kualitas lingkungan seperti keindahan, fungsi ekosistem, konsentrasi di lingkungan sekitar dari zat pencemar, atau tingkat kesehatan. 



4. Model Masukan-Keluaran 

Menurut Hufscmidt, dkk (1983) ; Dixon dan Hufschmidt (1986) model ini didasarkan dalam system ekonomi modern bahwa kegiatan produksi sangat berhubungan satu dengan lain.Masing-masing kegiatan memproduksikan, berprilaku ganda 

Sebagai pemasok yangmenjual hasilnya pada industry lain dan pada pembeli akhir 

Sebagai pembeli masukan, yang membeli hasil kegiatan memproduksikan yang lain,juga keterampilan kerja, jasa modal, SDA, lahan,keahlian manajerial dan bahan impor. 

Alasan para manajer mengunakan model masukan-keluaran adalah : 

ü Karena model ini diperoleh dari system data yang komprehensif pada tahun dasar tertentu 

ü Setelah model diciptakan maka model tersebut dapat dipakai untuk mensimulasikan skenario pembangunan ekonomi yang berbeda.

ü Mengubah pola permintaan akhir dan hubungan structural dalam model

5. Model Simulasi Dinamik (Dynamic Simulation Model) 

Model ini merupakan himpunan persamaan yang menggambarkan system lingkungan ekonomi,dengan menggunakan komputer dan perilaku system disimulasikan secara arbiter dengan pengubahan arbiter lalu hasilnya dicatat.Teknik ini bermanfaat untuk meneliti system yang memiliki antarhubungan yang kompleks,waktu yang mendesak,serta sifat yang tidak linear. 



PENUTUP 

Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumberdaya manusia (human resources), sumberdaya alam (natural resources), dan sumberdaya lainnya untuk mencapai tujuan 

seorang manajer harus bertanggung jawab untuk membut suatu arahan atau perencanaan yang harus ditempuh dalam organisasi. Dengan adanya perencanaan kegiatan dalam perusahaan akan lebih terarah dan dapat meminimalisasi kesalahan atau resiko kedepan. Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang paling mendasar. Perencanaan tidak sepenuhnya mampu membaca dan mengatasi ketidakpastian yang disebabkan karena lingkungan selalu berubah. 



Komentar

  1. How to Play Blackjack 21/22 - Carefree Class C
    Blackjack 21/22. Before playing blackjack 21, your first step in determining whether blackjack 안전 바카라 21/22 is worth 안전 바카라 playing is to 월드 벳 play on your own table. 토토사이트직원모집 In 승인전화없는 토토사이트 blackjack 21

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIVASI MANAJEMEN

Teori Produksi Jangka Pendek

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN