Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses

Kurikulum Pembelajaran IPS

  • IPS Dalam Kurikulum Pembelajaran Sekolah

    Pendidikan merupakan suatu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bertautan dan saling bergantung sesamanya dalam mencapai tujuannya. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang terus menerus berlangsung.
    Dalam mencapai tujuan melalui proses pendidikan, beberapa unsur sangat mempengaruhi hasil pendidikan. Unsur-unsur tersebut ialah :
    • Unsur siswa sebagai bahan mentah yang akan berubah sebagai akibat proses pendidikan yang berlangsung di dalam system (input). Unsur ini adalah unsur penting karena merupakan subjek yang akan menentukan metode, waktu dan media yang aka dipakai
    • Unsur tujuan pendidikan merupakan gambaran dari sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh system pendidikan tersebut.
    • Unsur lingkungan merupakan factor yang berpengaruh penting kepada proses pendidikan walaupun factor lingkungan tidak terlalu banyak berpengaruh oleh system pendidikan didalam perencanaannya. Lingkungan yang akan mempengaruhi biasanya adalah lingkungan keluarga dan lingkungan teman sebaya.
    • Unsur instrument atau unsur pembakalan adalah unsur pokok dari system pendidikan atau unsur yang merupakan pokok dari kegiatan sekolah dalam proses pendidikan.
    Unsur-unsur yang termasuk adalah :
1.      Sistem Pengajaran yang terdiri dari :
1.1  Organisasi dan Pendekatan Kurikulum
1.2  Administrasi dan Struktur Kurikulum
1.3  Materi Kurikulum (Program Pengajaran)
1.4  Strategi dan Metode Pengajaran
2.      Sistem Evaluasi
3.      Pola Pengelolaan Sekolah
4.      Pola Ketenagaan
5.      Bimbingan dan Penyuluhan
6.      Dana Dan Fasilitas (sarana dan prasarana)
Kurikulum dapat diartikan juga sebagai suatu rencana pendidikan yang terdiri dari tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pengajaran dan cara penilaian. Maka, komponen-komponen kurikulum terdiri dari :
Ø  Tujuan – tujuan (institutional) kurikuler, instruksional
Ø  Isi atau materi (jenis bidang studi dan program masing-masing bidang studi)
Ø  Organisasi dan strategi

 
Pengembangan kurikulum dilakukan secara bertingkat, yaitu :
1.   Tingkat Pertama : Pengembangan kurikulum kelembagaan (institusional) dilakukan oleh suatu komisi kurikulum yang menangani seluruh kelembagaan pendidikan dan menangani khusus tiap-tiap lembaga pendidikan.
2.   Tingkat Terakhir : Pengembangan kurikulum yang dilakukan guru kelas untuk suatu bidang studi disuatu kelas tertentu pada pertemuan yang tertentu dalam bentuk rencana pelajaran suatu pertemuan.

Mata pelajaran IPS merupakan kajian antar disiplin dalam ilmu-ilmu sosial. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social. Materi pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu sebagai sarana yang memberi kemudahan pada siswa agar dapat tumbuh dewasa dan berhasil kehidupannya di tengah-tengah masyarakat. Kurikulum mata pelajaran IPS disekolah-sekolah, pada dasarnya mengikuti kurikulum Nasional yang didasarkan pada standar isi –standar kompetensi dan kompetensi dasar, standar kelulusan, standar ketuntasan, struktur dan muatan kurikulum, standar proses pembelajaran dan standar penilaian secara nasional yang dikeluarkan BSNP dalam dokumen tersendiri.


Tingkat Pengembangan Menurut Jenis Sekolah dan Kebijakan Pembinaan Pendidikan

  1. Tingkat Pusat (Central Level
  2. Tingkat Provinsi (Provincial Level)
  3. Tingkat Daerah (District Level)                                                                                                            
  4. Tingkat Sekolah (School Level)
  5. Tingkat Kelas (Classroom Level)

  1. Tingkat Pusat (Central Level) – Komisi Kurikulum – GBPP (Garis-Garis Besar Program Pengajaran) dan sebagainya
  2. Tingkat Provinsi (Provincial Level) – Panitia yang ditunjuk dalam Rakerda Program – Setiap semester untuk setiap komponen
  3. Tingkat Daerah (District Level) – Panitia yang ditunjuk dalam Rakerda Program yang lebih rendah Kabupaten/Kodya program - Setiap semester untuk semua komponen SD
  4. Tingkat Sekolah (School Level) – Seluruh guru atau ketua bidang studi -  program menyeluruh untuk sekolah tertentu
  5. Tingkat Kelas (Classroom Level) – Guru – Program untuk tiap-tiap unit pertemuan (classroom based curriculum)



Contoh Silabus SD/MI

Satuan Pendidikan   : SD/MI
Mata Pelajaran         : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas                        : IV, Semester 2
Standar Kompetensi   : Sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi dilingkungan Kabupaten, Kota dan Provinsi.
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.1 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi, serta pengalaman menggunakannya
1.1.1 Menguraikan
1.1.2 Menunjukkan
1.1.3 Menjelaskan
1.1.4 Memberi contoh
Perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi serta cara menggunakannya
Diskusi
Pengamatan
Tanya Jawab
Penilaian proses dan penilaian hasil
2x
35 menit
Peta Timbul
Gambar

Contoh Silabus SMP

Satuan Pendidikan   : SMP
Mata Pelajaran         : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas                        : VII, Semester 1
Standar Kompetensi   : Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Pembelajaran
Kegiatan Belajar
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.1  Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan

1.2  Mendeskripsikan kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia
1.1  Menguraikan
1.2  Menunjukkan
1.3  Menjelaskan
1.4  Memberi contoh
Keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan, dan dampaknya terhadap lingkungan

Kehidupan pada masa pra-aksara di Indonesia
Diskusi Pengamatan







Diskusi dan Tanya Jawab
Penilaian Proses dan Penilaian hasil




Penilaian Proses dan hasil
2 x 40 menit
Peta Timbul
Gambar






Gambar

Pengembangan Silabus Mata Pelajaran IPS

Langkah – langkah dalam pengembangan silabus meliputi :
  • Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
  • Mengidentifikasi materi pokok
  • Mengembangkan pengalaman belajar
  • Merumuskan indikator keberhasilan belajar
  • Penentuan jenis penilaian
  • Menentukan alokasi waktu
  • Menentukan sumber belajar

Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Unsur-unsur yang harus ada dalam mengembangkan RPP :
  • Rumusan tujuan pembelajaran
  • Pemilihan materi ajar
  • Pengorganisasian materi ajar
  • Pemilihan sumber/media pembelajaran
  • Kejelasan scenario kegiatan pembelajaran
  • Kerincian scenario pembelajaran
  • Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran
  • Kelengkapan instrument

Menyusun Rencana Pembelajaran

Pada dasarnya, rencana pembelajaran memuat 4 komponen-komponen pokok sebagai berikut :
1.      Identitas mata pelajaran yang meliputi :
·         Nama mata pelajaran
·         Kelas/semester
·         Alokasi Waktu
2.      Kompetensi yang akan di capai siswa
a)      Standar Kompetensi yaitu merupakan kebulatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkat peguasaan yang diharapkan dicapai dalam mempelajari suatu mata pelajaran (ada pada kurikulum)
b)      Kompetensi Dasar merupakan jabaran dari standar kompetensi
c)      Indikator Pencapaian merupakan cirri atau tanda-tanda pencapaian hadil belajar berupa kompetensi dasar yang lebih spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil belajar
d)     Kompetensi prasyarat yang harus sudah di kuasai siswa merupakan kompetensi yang sudah harus di kuasai siswa untuk mencapai kompetensi berikutnya
3.      Materi pokok beserta uraiannya merupakan pokok-pokok materi yang harus dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian kemampuan dasar. Materi pokok bisa diuraikan menjadi sub-sub materi.
4.      Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang secara kongkret harus dilakukan oleh siswa dalam berinteraksi dengan materi pelajaran dan sumber belajar untuk menguasai kompetensi dasar.
5.      Media/Sumber/Alat , media yang dimaksud disini adalah media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dalam mencapai kompetensi dasar
6.      Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kompetensi yang telah dicapai oleh siswa. Tindak lanjut yaitu merupaka instrument dan prosedur yang digunakan serta tindak lanjut hasil penilaian
7.      Sumber Bahan/Alat hendaknya diupayakan sebaik dan selengkap mungkin agar siswa mendapat pengalaman belajar yang beragam
8.      Langkah-Langkah Pembelajaran
a)      Kegiatan Awal. Pada kegiatan ini mencakup persepsi untuk mengingatkan materi prasyarat (kompetensi Prasyarat) dikuasai siswa untuk menuju kompetensi yang akan di capai selanjutnya.
b)      Kegiatan inti
c)      Kegiatan Akhir (Rangkuman Materi dan Pemberian Tugas)





Pengembangan Model – Model Kurikulum

Untuk melakukan pengembangan kurikulum ada berbagai model pengembangan kurikulum yang dapat di jadikan acuan sepenuhnya, yaitu :

a)      Model 1 (Administratif/Line-Staff)
Model pengembangan kurikulum ini berdasarkan pada cara kerja atasan-bawahan (top-down) yang dipandang efektif dalam pelaksanaan perubahan, termasuk perubahan kurikulum.

b)      Model 2 (Grass-Roots)
Model pengembangan kurikulum ini merupakan kebalikan dari model administratif. Bisa dikatakan, model grass-roots bersifat bottom-up. Model ini mengupayakan pengembangan sebagian komponen-komponen kurikulum dapat keseluruhan, dapat pula sebagian dari keseluruhan komponen kurikulum atau keseluruhan dari seluruh komponen kurikulum.

c)      Model 3 (Beaucham)
Pengembangan kurikulum melalui model Beaucham ini memiliki 5 bagian pembuatan keputusan :
1)      Memutuskan arena pengembangan kurikulum
2)      Memilih dan melibatkan personalia pengembangan kurikulum
3)      Pengorganisasian dan prosedur pengembangan kurikulum
4)      Implementasi kurikulum
5)      Evaluasi kurikulum

d)     Model 4 (Arah Terbalik Taba/Taba’s Inverted Mode)
Model pengembangan kurikulum ini terbalik dari yang lazim dilaksanakan, yakni biasanya dilakukan secara deduktif dibalik menjadi induktif.

e)      Model 5 (Rogers)
Model pengembangan kurikulum ini sering juga disebut dengan Model Relasi Interpersonal Roger (Rogers Interpersonal Relation Model). Model relasi ini terdiri dari 4 langkah :
1)      Pemilihan satu system pendidikan sasaran
2)      Pengalaman kelompok yang intensif bagi guru
3)      Pengembangan suatu pengalaman kelompok yang intensif bagi satu kelas atau unit pelajaran
4)      Melibatkan orang tua dalam pengalaman kelompok yang intensif.

Rogers lebih mementingkan kegiatan pengembangan kurikulum daripada rancangan pengembangan kurikulum tertulis, yakni melalui aktivitas dan interaksi dalam pengalaman kelompok intensif yang terpilih.

Daftar Pustaka

Referensi Buku :

Ø  SP Kaluku, Dra. Chadidjah, Dewi Nurmalasari.2008.Dasar-Dasar IPS.Jakarta.Universitas Negeri Jakarta.

Referensi Internet :

Ø  http://randhard.wordpress.com/tugas/makalah-dasar-dasar-ips/, Penulis : birawatiniwayan. di post tanggal 30 Januari 2010.judul : Kurikulum Mata Pembelajaran IPS.tanggal unduh 19 September 2011.
Penulis : Dra Sukayati, M. Pd. Judul : Contoh Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Tanggal Unduh : 13 Oktober 2011

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIVASI MANAJEMEN

Teori Produksi Jangka Pendek

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN