Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses

DISIPLIN ILMU SOSIAL SEBAGAI SUMBER-SUMBER MATERI DAN SUMBER-SUMBER PEMBELAJARAN IPS

DISIPLIN ILMU SOSIAL SEBAGAI SUMBER-SUMBER MATERI DAN SUMBER-SUMBER PEMBELAJARAN IPS


Ilmu sosial
(Inggris:social science) atau ilmu pengetahuan sosial (Inggris:social studies) adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu. Berbeda dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.

Dalam membahas ilmu sosial sebagai sumber-sumber materi dan sumber pembelajaran IPS, maka mengarah kepada ilmu-ilmu sosial sebagai disiplin ilmu dan masyarakat dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian yang berupa fakta dan data.

Disiplin ilmu yang termasuk dalam ruang lingkup IPS dewasa ini antara lain :
Ilmu-ilmu sosial ( disiplin ilmu)
Aspek yang menjadi proses perhatian
Geografi
Ruang
Ekonomi
Kelangkaan
Politik
Kekuasaan dan kekuatan
Sejarah
Waktu
Antropologi
Budaya
Sosiologi
Masyarakat
Psikologi sosial
Kejiwaan
Hukum
Aturan

1.1.   SUMBER MATERI

Sumber materi dan bahan-bahan pengajaran, IPS memerlukan konsep dasar yang dikembangkan kepada generalisasi yang besumber pada disiplin ilmu sosial yang merupakan cabang ilmu dalam IPS, yang kemudian dijabarkan dan dianalisis sebagai wujud dari pendidikan dan pengajaran IPS.

Sumber dan materi dasar dan jenis kegiatan dalam pengajaran IPS dapat diperoleh dari masyarakat dan lingkungan, karena IPS tersebar luas, tidak teratur dan selalu berubah. Untuk bahan pengajaran sumber itu harus teratur secara sistematis. Sumber tersebut hendaknya cenderung bersifat : tetap, sama, teratur, referensitatif, bisa dipercaya, berlangsung lama, positif bagi anak. Kegiatan menemukan sumber materi yang berasal dari masyarakat dan lingkungan disebut pendekatan kemasyarakatan.

Bahan dan materi IPS yang diperoleh dari berbagai sumber perlu dikembangkan dan disusun. Dalam menyusun dan mengembangkan materi dikenal beberapa prinsip,yaitu prinsip keseimbangan, prinsip yang semakin luas, prinsip fleksibilitas dan prinsip pendalaman.

1.2.   PRINSIP – PRINSIP PENYUSUNAN MATERI

Dalam menyusun materi IPS dikenal beberapa prinsip, yaitu :
  1. Prinsip Keseimbangan Materi
    Bahan IPS dapat diambil dari berbagai macam sumber. Kadang-kadang bahan dari berbagai macam sumber itu belum memenuhi persyaratan atau juga belum mengandung konsep ilmu sosial. Kadang dalam penyusunan terlalu banyak materi ekonomi, atau sejarahnya atau geografinya. Ini mungkin saja terjadi karena pengajarnya salah satu dari cabang ilmu sosial saja. Oleh karena itu, pengajar diharapkan mempunyai keterampilan dalam mengolah dan meramu materi IPS, sehingga tiap-tiap materi mengandung muatan yang mempunyai aspek ilmu sosial yang seimbang. Keseimbangan itu dicapai untuk tiap tingkatan kelas atau tingkatan sekolah masing-masing.
    • Pada kurikulum SD, terdapat topik yang terpadu , terintegrasi dengan aspek geografi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi yang seimbang.
    • Pada kurikulum SLTP, keseimbangan dicerminkan dalam pengelompokan topik pada mata pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi.
    • Pada kurikulum SMU, sudah semakin jelas pemisahan kelompok dan mata pelajaran. Sehingga prinsip keseimbangan diperlukan untuk menunjang topik utama. Ini disebabkan karena SMU sudah ada penjurusan yang sesuai disiplin ilmu sosial.
    • Disamping keseimbangan materi sumber dan keseimbangan disiplin ilmu perlu juga diperlukan keseimbangan aspek Taksonomi. Taksonomi adalah perubahan tingkah laku seseorang setelah mengikuti program belajar mengajar.taksonomi dinamakan taksonomi bloom, karena bloom mengemukakan pengaruh pembelajaran yang dapat mempengaruhi tiga aspek seseorang yaitu aspek pengetahuan, aspek nilai dan sikap, aspek keterampilan.
  2.  Prinsip Semakin Meluas ( Expanding Environment )Pelajaran disusun, dimulai dari lingkungan keluarga ke lingkungan sekolah ke lingkungan desa sampai ke dunia.
  3. Prinsip Fleksibilitas
    Materi disesuaikan dengan keadaan, situasi, dan kondisi tempat, baik urutan, waktu, ruang lingkup, dst.
  4. Prinsip Pendalaman
    Beberapa kiat untuk mengantisipasi pelajaran IPS agar tidak mudah dilupakan:
  • Memilih konsep dasar yang korelatif dari ilmu sosial yang kemudian disusun secara kesatuan, kesatuan itu dibahas secara mendalam,
  • Konsep dibahas dalam waktu yang relative panjang ( beberapa kali pertemuan )
  • Menggunakan langkah : orientasi, perencanaan, kegiatan, kulminasi.
  • Topik dalam satu tahun tidak terlalu banyak


1.3.   BENTUK – BENTUK MATERI IPS
A. SUSUNAN MASYARAKAT
Sasaran / bentuk
1. susunan menurut satuan kerja
2. menurut status ekonomi
3. status kesukuan
4. menurut tempat kediaman
·         Petani

·         Kaya atau miskin

·         Aceh,sunda

·         Kota, desa
B. KEGIATAN MANUSIA DALAM MASYARAKAT

1. memelihara dan melindungi hidup
2. membina rumah tangga
3. bekerja sama
4. menjalankan produksi, distribusi
·         Hak milik

·         Perkawinan

·         Gotong royong

·         Produksi tambak
C. BERBAGAI LEMBAGA DALAM MASYARAKAT

1. lembaga adat
2. lembaga hukum
3. lembaga kesenian
4. lembaga kesehatan
·         Upacara adat dalam pernikahan
·         Padepokan

·         Puskesmas
D. TOKOH SESUAI PERANAN DAN JABATAN

1. kepala desa
2. Pak Badu
3. Ibu Situ
·         Tugas dan perannya dalam pedesaan
·         Jabatannya, perannya dalam masyarakat
·         Majelis ta’lim
E. KELOMPOK MASYARAKAT

1. pramuka
2. marga
·         Kegiatannya
·         Silsilah
F. ADAT ISTIADAT

1. tradisi
2. kepercayaan
3. pakaian, makanan, perumahan
4. upacara perkawinan
·         Warga tengger, menyerahkan hasil bumi ke gunung tengger
·         Seserahan
·         Kebaya, konde, tapis
G. SEJARAH MASYARAKAT

1. tokoh local
2. legenda
3. cerita wayang
4. silsilah, garis keturunan
·         M. husni tamrin
·         Padang, Malin Kundang
·         Gatot kaca
·         Raja mataram
H. KEJADIAN HANGAT / ISU

1. masalah pengungsi
2. krisis moneter
3. konperensi
·         Ambon
·         Turunnya nilai mata uang

1.4.   SISTEM PENYUSUNAN MATERI

Dari kurikulum pendidikan dasar tahun 1994 dikemukakan :
  1. SD dan SMP, mendefinisikan IPS yaitu mempelajari berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari-hari yang berasal dari Geografi, Sosiologi, Ekonomi, Sejarah dan Tata Negara.
  2.  Untuk menengah umum, kelas I dan kelas II ada 3 mata pelajaran yaitu : Ekonomi, Sosiologi, Geografi.
  3. Untuk kelas II Program IPS ada mata pelajaran khusus, yaitu :
     
    Ekonomi
    Sosiologi

    Tata Negara

    Antropologi
  4. Untuk program umum (kelas I dan II ) dan kelas III, untuk semua program terdapat mata pelajaran umum, yakni :
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Pendidikan Agama
  • Bahasa dan Sastra Indonesia
  • Sejarah Nasional dan Sejarah Umum
  • Bahasa Inggris
  • Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
  • Untuk program umum (kelas I dan II) terdapat mata pelajaran Matematika.

Karena adanya perbedaan mata – mata pelajaran yang harus ditempuh pada setiap tingkatan pendidikan, maka pola kerja pengembangan pengajaranyapun berbeda.

Ada beberapa pola kerja pengembangan :
1.   Bila pola kerja mengutamakan pengembangan komponen materinya ( bahan pelajaran ) , maka disebut dengna pendekatan materi.
2.      Bila pola kerja mengutamakan titik tolak pada tujuan, maka dikenal dengan pendekatan tujuan.
3.      Bila pola kerja  bertitik tolak pada kemampuan institusional, disebut pendekatan kemampuan.
4.   Bila pola kerja bertitik tolak pada proses belajar mengajar, maka dikenal sebagai pendekatan proses ( pembelajaran ).


Dalam penjelasan mengenai pendekaan penyusunan materi IPS untuk berbagai tingkat pendidikan, akan dikembangkan pola kerja pendekatan materi pada setiap tingkat pendidikan.
  1. Untuk SD, mata pelajaran IPS yang terdiri atas Pengetahuan Sosial dan Sejarah diberikan dengan pendekatan terpadu ( Integrated Approach ) dan pendekatan multi disiplin. Di SD, bidang studi IPS diberikan dikelas III dan anak didik diberikan pengalaman pada lingkungan hidupnya sehari – hari, yaitu lingkungan local. Kemudian meluas yaitu regional, setelah itu ditingkat nasional dan internasional
    Mata pelajaran yang ada di tingkat SD adalah :
    1.     
    Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
    2.     
    Bahasa Indonesia
    3.     
    Ilmu Pengetahuan Alam
    4.     
    Ilmu Pengetahuan Sosial
    5.     
    Matematika
    6.     
    Kerajinan Tangan dan Kesenian
    Pola pendekatan terpadu yang multi disiplin, topic- topic pelajaran yang bersangkutan dipadukan untuk memperoleh sebuah konsep yang baru, sehingga subyek yang dijelaskan kembali menjadi masalah yang perlu dijelaskan lagi. Dalam konsep baru, titik tolak bukan  lagi dari sudut disiplin ilmu saja, subyek telah berubah menjadi masalah.
  2. Untuk tingkat SLTP , mata pelajaran IPS diberikan dengan pendekatan yang dipadukan dan pendekatan yang dipertautkan ( correlated approach ). Mata – mata pelajaran bentuk ini adalah :
    1.     
    Ilmu buni ( Geografi )
    2.     
    Ekonomi
    3.     
    Sejarah

    Ada disiplin ilmu – ilmu social yang terlihat secara explicit dan ada yang belum terlihat secara explicit. Oleh karenanya dalam menyusun materi IPS pendekatan terpadu dan pendekatan yang dipertautkan. Pada pendekatan yang dipertautkan, bahan pelajaran diorganisir secara terpaut diantara beberapa disiplin ilmu social.

    Cara menyusun dan mengembangkan materi/bahan, materi diorganisir dengan mempertautkan cabang ilmu-ilmu social dan untuk pengayaan, dapat disertai disiplin ilmu lainnya.
  3.  Untuk Tingkat SMU
    Untuk tingkat SMU, pendekatan penyusunan materi IPS dapat dilakukan dengan pendekatan terpadu, pendekatan dipertautkan ( korelasi ) dan pendekatan terpisah.

    Mata pelajaran yang terdapat di SMU dari kelas I sampai kelas III yaitu :

    ·       
    Ekonomi
    ·        
    Sosiologi
    ·        
    Tata Negara
    ·        
    Antropologi
    ·        
    Geografi kelas I,II ( program umum )
    ·        
    Sejarah Nasional dan Sejarah Umum kelas I-III

    Pendekatan terpisah dinamakan juga dengan pendekatan disiplin , juga pendekatan struktur. Pendekatan ini juga dapat digunakan pada Perguruan Tinggi. Robert Fogarty mengemukakan model fragmented yang cenderung dengan pendekatan terpisah ini.


 DAFTAR PUSTAKA

·         SP Kaluku,Dra.Chadidjah, Dewi Nurmalasari, S.Pd, MM. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta

·         Vessuri, Hebe. (2000). Ilmu sosial. http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial. 21 September 2011

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MOTIVASI MANAJEMEN

Teori Produksi Jangka Pendek

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN