1.
Pentingnya Menghitung Pendapatan
Nasional
Pendapatan
nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga
keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam
satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional sangat penting
untuk dihitung sebab selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu
negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan
jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan
nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan
menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional jugadapat
digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa.
Contohnya,
berdasarkan penghitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara
industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya.
Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan
besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional,
misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan
sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan
perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau
antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
1.
Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.
Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b.
Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan
jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c.
Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program
pembangunan yang berjangka.
2.
Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a.
Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b.
Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke
waktu antar daerah atau antar propinsi
c.
Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d.
Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
2.
Penggambaran Siklus Aliran
Pendapatan
Dalam siklus aliran pendapatan, suatu perekonomian dibagi menjadi
empat bidang atau sektor utama sebagai pelaku ekonomi di mana setiap sektor
memiliki hubungan interaksi masing-masing dalam menciptakan pendapatan dan
pengeluaran, yaitu :
1)
Sektor Rumah Tangga
Terdiri dari individu-individu yang bersifat homogen.
a. Hubungan dengan Perusahaan
- Rumah tangga melakukan pembelian
barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi.
- Rumah tangga mendapatkan pendapatan
berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga, dan lain-lain dari perusahaan.
b. Hubungan dengan Pemerintah
- rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak.
- rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas
jasa, dan lain-lain.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi
kebutuhan hidup.
2)
Sektor Perusahaan
Gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
a. Hubungan dengan Rumah Tangga
- perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi
oleh masyarakat.
- perusahaan memberikan penghasilan dan keuntungan kepada rumah tangga berupa
gaji, deviden, sewa, upah, bunga, dan sebagainya.
b. Hubungan dengan Pemerintah
- perusahaan membayar pajak kepada pemerintah.
- perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri.
3)
Sektor Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan lain-lain.
b. Hubungan dengan Perusahaan
- pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
- pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja
yang ada.
4)
Sektor Dunia Internasional / Luar
Negeri
Hubungan ekspor dan impor produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah
tangga.
b. Hubungan dengan Perusahaan
- dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.
Secara garis besar, terdapat dua belah pihak yang
berperan dalam proses ini, yaitu rumah tangga dan produsen. Rumah tangga itu
sendiri mencakup perorangan atau sekelompok individu, sedangkan produsen
merupakan kumpulan individu yang memproduksi barang dan/atau jasa, yang mana
terdapat kegiatan ekonomi dua sektor yang melibatkan berbagai pelaku ekonomi.
Kegiatan ekonomi dua sektor tersebut meliputi corak kegiatan ekonomi sebagai
berikut:
a. Corak kegiatan ekonomi subsistem
Kegiatan ekonomi ini hanya
melibatkan dua pihak, yaitu pihak rumah tangga (household) dan produsen.
Diagram siklus pendapatan (circular flow of income diagram) dari kegiatan
ekonomi jenis ini adalah sebagai berikut: Gambar 1. Skema corak kegiatan ekonomi
secara umum
Diagram di atas menggambarkan prinsip sederhana dari kegiatan
ekonomi, yang mana perdagangan pada corak ini masih menggunakan metode barter
(pertukaran barang).
b. Corak kegiatan ekonomi modern
Dalam corak kegiatan
ekonomi jenis ini, penerima-penerima pendapatan (income receiver) menyisihkan
sebagian dari pendapatannya untuk disimpan sebagai tabungan, yang mana tabungan
ini dapat dialokasikan untuk pengusaha yang memerlukannya dalam investasi,
yaitu untuk pembelian bahan baku usaha. Diagram siklus pendapatan (circular
flow of income diagram) dari kegiatan ekonomi jenis ini adalah sebagai
berikut:
Selain kegiatan ekonomi dua sektor, terdapat kegiatan ekonomi tiga
sektor dan empat sektor yang mana masing-masing memiliki karakteristik berikut:
1. Kegiatan ekonomi tiga sektor
Dalam kegiatan ekonomi jenis ini, selain pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan
ekonomi dua sektor, terdapat juga peranan dan pengaruh pemerintah dalam
kegiatan perekonomian yang mana diagram siklus pendapatannya menjadi seperti
berikut ini:
Gambar 3. Skema kegiatan ekonomi tiga sektor
2. Kegiatan ekonomi lima sektor
Kegiatan ekonomi jenis ini
tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri saja, melainkan
juga adanya interaksi dengan pelaku-pelaku ekonomi di luar negeri yang mana
memiliki diagram siklus pendapatan sebagai berikut:
Pada bagian
kedua, penulis akan menjelaskan mengenai kegiatan ekonomi lima sektor
(mengingat kegiatan ekonomi ini mencakup kegiatan ekonomi suatu negara secara
keseluruhan) dan perinciannya.
3.
Perhitungan Pendapatan
Nasional
a.
Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b.
Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p
c.
Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran
yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri)
dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
4.
Menghitung DI
Berikut adalah beberapa
konsep pendapatan nasional
- Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross
Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara
(domestik) selama satu tahun.Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran
pertumbuhan ekonomi suatu negara
- Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross
National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa
yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun;
termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang
berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing
yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
- Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net
National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang
modal (sering pula disebut replacement).Replacement penggantian
barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses
produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat
menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
- Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net
National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa
yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor
produksi.Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak
tidak langsung.
Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan
kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.
- Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal
Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam
masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun.
Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer
payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan
merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian
pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan
sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan
sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus
dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha
kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di
dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan
perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja
dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga
kerja tersebut tidak lagi bekerja).
- Pendapatan yang siap dibelanjakan
(DI)
Pendapatan yang siap
dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk
dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi
tabungan yang disalurkan menjadi investasi.Disposable income ini
diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat
dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib
pajak, contohnya pajak pendapatan.
5.
PDB Berlaku dan PDB
Konstan
PDB diartikan sebagai
nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah
tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk
nasional bruto
karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di
negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara
tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor
produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor
produksi yang digunakan.
PDB dibedakan menjadi dua
macam, yaitu PDB berlaku (nominal) dan PDB konstan (riil).
·
PDB Nominal (PDB atas dasar harga berlaku) yaitu PDB
dengan harga pada periode tahun yang berlangsung.
Perhitungan PDB Nasional
Tahun
2001 ($1 per hotdog
100 hotdog) + ($2 per hamburger
50 hamburger) = $200
2002 ($2 per hotdog 150 hotdog) + ($3 per hamburger 100
hamburger) = $600
2003 ($3 per hotdog 200
hotdog) + ($4 per hamburger 150 hamburger) = $1200
·
PDB Riil (PDB pada harga konstan) yaitu
mengacu pada tingkat volume dari Produk Domestik Bruto (PDB). Harga Konstan
diperoleh dengan mengacu pada harga tahun dasar tertentu.
Penghitungan PDB Riil (tahun pokok 2001)
Tahun
2001 ($1
per hotdog 100 hotdog) + ($2 per
hamburger 50 hamburger) = $200
2002 ($1
per hotdog 150 hotdog) + ($2 per
hamburger 100 hamburger)= $350
2003 ($1
per hotdog 200 hotdog) + ($2 per
hamburger 150 hamburger)=$500
PDB Deflator merupakan hasil bagi PDB Riil dengan PDB
Nominal. Perlu diingat bawa Perubahan PDB deflator tidak sama dengan inflasi.
PDB
Nominal merujuk kepada nilai PDB
tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil(atau disebut PDB
Atas Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan
pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan
memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
Sementara pendekatan
pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik
faktor produksi tetap seperti tanah, upah
untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara
teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan
angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan
pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan
pengeluaran.
6.
Hubungan PDB dengan
Kemakmuran dan Kesejahteraan Sosial
1) Perhitungan PDB Dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan
gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara
membaginya dengan jumlah penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per
kapita.
2) Perhitungan PDB Dan Masalah
Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB perkapita
juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu
masyarakat. Tingkat kesejahteraan yang di pakai adalah tingkat pendidikan,
kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang
lebih baik
7.
Indikator Keadilan Dalam Distribusi
Pendapatan
Kemakmuran masyarakat tidak
semata-mata hanya didasarkan pada tolak ukur pendapatan Nasional dan Pendapatan
per kapita saja, namun juga bagaimana pendapatan itu didistribusikan secara lebih
merata atau timpangkah. Ini adalah masalah keadilan,dan tidak berarti kalau
pendapatan Nasional didistribusikan secara sempurna dianggap adil. Pendapatan
dianggap didistribusikan secara merata sempurna bila setiap individu memperoleh
bagian yang sama dari output perekonomian. Distribusi pendapatan dianggap
kurang adil jika sebagian besar output nasional dikuasai oleh lebih sebagian
kecil penduduk dan menjadi sangat tidak adil bila bagian sangat besar output
nasional dinikmati hanya oleh segelintir masyarakat. Indikator yang lazim
digunakan adalah:
1) Kurva Lorenz
2) Kurva Gini
3) Kriteria Bank Dunia
8.
Perbedaan Distribusi Pendapatan dan
Distribusi Kekayaan
Distribusi Pendapatan
Para ekonom pada umumnya
membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan
untuk tujuan analisis dan kuantitatif tentang keadilan distribusi
pendapatan. Kedua ukuran tersebut adalah distribusi ukuran, yakni
besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang; dan
distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi,
Distribusi ukuran ini secara langsung menghitung jumlah pendapatan yang
diterima oleh setiap individu atau rumah tangga tanpa memperdulikan sumbernya,
sedangkan Distribusi pendapatan fungsional atau pangsa distribusi pendapatan
per faktor produksi berfokus pada bagian dari pendapatan nasional total
yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan
modal).
Distribusi kekayaan
Distribusi kekayaan yaitu proses pembagian kekayaan
yang ada di suatu wilayah agar tidak menumpuk pada golongan tertentu, bukan
jaminan bahwa penduduk disuatu wilayah akan hidup dengan sejahtera bila
daerahnya kaya akan sumber daya alam.
Komentar
Posting Komentar