Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses ...

Pendapatan Nasional

1.        Pentingnya Menghitung Pendapatan Nasional

                Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,biasanya selama satu tahun. Pendapatan nasional sangat penting untuk dihitung sebab selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional jugadapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa.
                Contohnya, berdasarkan penghitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah.
1.        Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a.        Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b.        Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c.        Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan yang berjangka.
2.        Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a.        Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b.        Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daerah atau antar propinsi
c.        Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d.        Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

2.        Penggambaran Siklus Aliran Pendapatan
                Dalam siklus aliran pendapatan, suatu perekonomian dibagi menjadi empat bidang atau sektor utama sebagai pelaku ekonomi di mana setiap sektor memiliki hubungan interaksi masing-masing dalam menciptakan pendapatan dan pengeluaran, yaitu :
1)       Sektor Rumah Tangga
Terdiri dari individu-individu yang bersifat homogen.
a. Hubungan dengan Perusahaan
-  Rumah tangga melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan untuk konsumsi.
-  Rumah tangga mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga, dan lain-lain dari perusahaan.
b. Hubungan dengan Pemerintah
- rumah tangga menyetorkan sejumah uang sebagai pajak.
- rumah tangga menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas jasa, dan lain-lain.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- rumah tangga mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup.
2)       Sektor Perusahaan
Gabungan unit kegiatan yang menghasilkan produk barang dan jasa.
a. Hubungan dengan Rumah Tangga
- perusahaan menghasilkan produk-produk berupa barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat.
- perusahaan memberikan penghasilan dan keuntungan kepada rumah tangga berupa gaji, deviden, sewa, upah, bunga, dan sebagainya.
b. Hubungan dengan Pemerintah
- perusahaan membayar pajak kepada pemerintah.
- perusahaan menjual produk dan jasa kepada pemerintah.
c. Hubungan dengan Dunia Internasional
- perusahaan melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri.
3)       Sektor Pemerintah
Bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat dan bisnis.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional, pembangunan, dan    lain-lain.
b. Hubungan dengan Perusahaan
- pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
- pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja yang ada.
4)       Sektor Dunia Internasional / Luar Negeri
Hubungan ekspor dan impor produk barang dan jasa dengan luar negeri.
a. Hubungan dengan RumahTangga
- dunia internasional menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan rumah tangga.
b. Hubungan dengan Perusahaan
- dunia internasional mengekspor produknya kepada bisnis-bisnis perusahaan.
               
Secara garis besar, terdapat dua belah pihak yang berperan dalam proses ini, yaitu rumah tangga dan produsen. Rumah tangga itu sendiri mencakup perorangan atau sekelompok individu, sedangkan produsen merupakan kumpulan individu yang memproduksi barang dan/atau jasa, yang mana terdapat kegiatan ekonomi dua sektor yang melibatkan berbagai pelaku ekonomi. Kegiatan ekonomi dua sektor tersebut meliputi corak kegiatan ekonomi sebagai berikut:
a. Corak kegiatan ekonomi subsistem
                Kegiatan ekonomi ini hanya melibatkan dua pihak, yaitu pihak rumah tangga (household) dan produsen. Diagram siklus pendapatan (circular flow of income diagram) dari kegiatan ekonomi jenis ini adalah sebagai berikut: Gambar 1. Skema corak kegiatan ekonomi secara umum
Diagram di atas menggambarkan prinsip sederhana dari kegiatan ekonomi, yang mana perdagangan pada corak ini masih menggunakan metode barter (pertukaran barang).

b. Corak kegiatan ekonomi modern
                Dalam corak kegiatan ekonomi jenis ini, penerima-penerima pendapatan (income receiver) menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk disimpan sebagai tabungan, yang mana tabungan ini dapat dialokasikan untuk pengusaha yang memerlukannya dalam investasi, yaitu untuk pembelian bahan baku usaha. Diagram siklus pendapatan (circular flow of income diagram) dari kegiatan ekonomi jenis ini adalah sebagai berikut:  



Selain kegiatan ekonomi dua sektor, terdapat kegiatan ekonomi tiga sektor dan empat sektor yang mana masing-masing memiliki karakteristik berikut:
1. Kegiatan ekonomi tiga sektor
Dalam kegiatan ekonomi jenis ini, selain pelaku-pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi dua sektor, terdapat juga peranan dan pengaruh pemerintah dalam kegiatan perekonomian yang mana diagram siklus pendapatannya menjadi seperti berikut ini:
Gambar 3. Skema kegiatan ekonomi tiga sektor

2. Kegiatan ekonomi lima sektor
                Kegiatan ekonomi jenis ini tidak hanya melibatkan pelaku-pelaku ekonomi di dalam negeri saja, melainkan juga adanya interaksi dengan pelaku-pelaku ekonomi di luar negeri yang mana
memiliki diagram siklus pendapatan sebagai berikut:

                Pada bagian kedua, penulis akan menjelaskan mengenai kegiatan ekonomi lima sektor (mengingat kegiatan ekonomi ini mencakup kegiatan ekonomi suatu negara secara keseluruhan) dan perinciannya.

  
3.        Perhitungan Pendapatan Nasional

a.        Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]

b.        Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y = r + w + i + p

c.        Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)


4.        Menghitung DI

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional
  • Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

Pendapatan nasional merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara
  • Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

  • Produk Nasional Neto (NNP)
Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement).Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
  • Pendapatan Nasional Neto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

  • Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

  • Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

5.        PDB Berlaku dan PDB Konstan

PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB dibedakan menjadi dua macam, yaitu PDB berlaku (nominal) dan PDB konstan (riil).
·         PDB Nominal (PDB atas dasar harga berlaku) yaitu PDB dengan harga pada periode tahun yang berlangsung.
Perhitungan PDB Nasional
Tahun
2001                       ($1 per hotdog          100 hotdog) + ($2 per hamburger  50 hamburger) = $200
2002                       ($2 per hotdog  150 hotdog) + ($3 per hamburger 100 hamburger) = $600
2003                       ($3 per hotdog 200 hotdog) + ($4 per hamburger 150 hamburger) = $1200

·         PDB Riil (PDB pada harga konstan) yaitu mengacu pada tingkat volume dari Produk Domestik Bruto (PDB). Harga Konstan diperoleh dengan mengacu pada harga tahun dasar tertentu.
Penghitungan PDB Riil (tahun pokok 2001)
Tahun
2001                       ($1 per hotdog  100 hotdog) + ($2 per hamburger 50 hamburger) = $200
2002                       ($1 per hotdog  150 hotdog) + ($2 per hamburger 100 hamburger)= $350
2003                       ($1 per hotdog  200 hotdog) + ($2 per hamburger 150 hamburger)=$500

PDB Deflator merupakan hasil bagi PDB Riil dengan PDB Nominal. Perlu diingat bawa Perubahan PDB deflator tidak sama dengan inflasi.
PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil(atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.

6.        Hubungan PDB dengan Kemakmuran dan Kesejahteraan Sosial

1)       Perhitungan PDB Dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita.
2)       Perhitungan PDB Dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat. Tingkat kesejahteraan yang di pakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik

7.        Indikator Keadilan Dalam Distribusi Pendapatan
Kemakmuran masyarakat tidak semata-mata hanya didasarkan pada tolak ukur pendapatan Nasional dan Pendapatan per kapita saja, namun juga bagaimana pendapatan itu didistribusikan secara lebih merata atau timpangkah. Ini adalah masalah keadilan,dan tidak berarti kalau pendapatan Nasional didistribusikan secara sempurna dianggap adil. Pendapatan dianggap didistribusikan secara merata sempurna bila setiap individu memperoleh bagian yang sama dari output perekonomian. Distribusi pendapatan dianggap kurang adil jika sebagian besar output nasional dikuasai oleh lebih sebagian kecil penduduk dan menjadi sangat tidak adil bila bagian sangat besar output nasional dinikmati hanya oleh segelintir masyarakat. Indikator yang lazim digunakan adalah:
1)       Kurva Lorenz
2)       Kurva Gini
3)       Kriteria Bank Dunia
8.        Perbedaan Distribusi Pendapatan dan Distribusi Kekayaan

Distribusi Pendapatan
Para ekonom pada umumnya membedakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan, yang keduanya digunakan untuk tujuan analisis dan kuantitatif tentang keadilan distribusi pendapatan.   Kedua ukuran tersebut adalah distribusi ukuran, yakni besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang; dan distribusi fungsional atau distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi, Distribusi ukuran ini secara langsung menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap individu atau rumah tangga tanpa memperdulikan sumbernya, sedangkan Distribusi pendapatan fungsional atau pangsa distribusi pendapatan per faktor produksi berfokus pada bagian dari pendapatan nasional  total yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan modal). 

Distribusi kekayaan
Distribusi kekayaan yaitu proses pembagian kekayaan yang ada di suatu wilayah agar tidak menumpuk pada golongan tertentu, bukan jaminan bahwa penduduk disuatu wilayah akan hidup dengan sejahtera bila daerahnya kaya akan sumber daya alam.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Produksi Jangka Pendek

Dualisme Dalam Perekonomian

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN