BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan pembelajaran ilmu
pengetahuan sosial dimanapun selalu mengalami perubahan sebagai dampak
terjadinya perubahan-perubahan yang cepat dan menuntut perubahan kearah yang
lebih baik dan lebih maju. maka dari hal tersebut kami merespon perubahan
tersebut.
Didalam prosessnya, kami
menerapkanya dalam karya tulis ilmiah berjudul "pengertian demand dan
supply". karena kehidupan sehari-hari manusia tidak pernah lepas dari
permintaan dan penawaran barang maupun jasa. maka dari itu kami mengumpulkan
data dari berbagai sumber tentang demand dan supply dari berbagai literatur.
dan kamimengolahnya dengan semudah dan sesingkat mungkin agar pembaca dapat
mengerti materi tersebut dengan mudah.
B. Tujuan Penulisan
penulisan karya ilmiah ini bertujuan
agar makin banyak orang yang tau dan mengerti tentang pengertian demand dan
supply. kami membuat makalah ini dengan metode yang mudah dipahami. dikarnakan
kami ingin agar para pelajar smp, sma maupun smk dapat menjadikanya literatur
dalam pembelajaran tentang ekonomi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Permintaan
barang dan jasa
A.1.
Pengertian permintaan barang dan jasa
Permintaan mencerminkan
perilaku konsumen dalam membeli barang/jasa. Interaksi antara konsumen dan
produsen akan menciptakan kesepakatan harga diantara keduanya yang disebut
dengan keseimbangan harga.
Contoh:
Desi ingin membuka usaha toko buah, untuk itu dia membeli buah jeruk di pasar,
tetapi sebelumnya dia membuat catatan belanja berikut ini.
Berdasarkan daftar belanjaan Desi di atas menunjukkan bahwa
pada saat harga jeruk sebesar Rp4.500,00, Desi akan membeli jeruk sebanyak 140
kg. Ketika harga Rp6.000,00, maka Desi hanya akan membeli jeruk sebanyak 20 kg.
Kesediaan Desi untuk membeli jeruk dalam berbagai jumlah pada tingkat harga
tertentu merupakan contoh permintaan. Desi
harus mempertimbangkan uang yang dimilikinya. Jika uang yang tersedia
dapat digunakan untuk memenuhi keinginan Desi untuk membeli jeruk maka
permintaan jeruk dapat terjadi. Lalu apakah yang dimaksud permintaan? Apabila
dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang
dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga
tidak berubah, maka permintaan adalah
keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat
harga, waktu, dan tempat tertentu.
A.2. Hukum Permintaan
Pada Tabel diatas mengenai daftar permintaan jeruk Desi. Apa
yang dapat disimpulkan dari tabel tersebut? Ketika harga jeruk Rp4.500,00/kg
permintaan Desi sebesar 140 kg. Namun ketika harga jeruk Rp6.000,00/kg,
permintaan turun menjadi 20 kg. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga
suatu barang, permintaan akan turun. Kondisi tersebut menggambarkan bunyi hukum
permintaan. Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya
hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang
diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila
harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum
permintaan berbunyi:
“apabila
harga suatu barang atau jasa meningkat, maka kuantitas yang diminta akan
menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa menurun, maka
kuantitas yang diminta akan meningkat, ceteris
paribus.”
A.3 Faktor faktor yang mempengaruhi permintaan
Berikut ini faktor-faktor yang memengaruhi
permintaan:
a.Harga
barang itu sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang
diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat,
sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
b.Harga
barang substitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut
memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang
substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut.
Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan
barang yang semula. Contohnya kaos adalah pengganti kemeja. Jika di pasar harga
kaos lebih murah dibandingkan kemeja, maka permintaan akan kaos lebih banyak
bila dibandingkan permintaan terhadap kemeja.
c. Harga barang komplementer
(pelengkap)
Barang
pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor,
barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan
orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
d.Pendapatan
Besar
kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya
permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka
permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika
pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya
jumlah barang akan semakin turun. Misalnya pendapatan Ibu Tia dari hasil dagang
minggu pertama Rp200.000,00 hanya dapat untuk membeli kopi 20 kg. Tetapi ketika
hasil dagang minggu kedua Rp400.000,00, Ibu Tia dapat membeli kopi sebanyak 40
kg.
e.Selera konsumen
Selera
konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta.
Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan
terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak
orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena
selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone
yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
f.Intensitas kebutuhan konsumen
Intensitas
kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan
terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan
permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya
jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan
masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat, misalnya
dengan meningkatnya curah hujan maka intensitas kebutuhan akan jas hujan
semakin meningkat. Konsumen akan bersedia membeli jas hujan hingga Rp25.000,00
walaupun kenyataannya harga jas hujan Rp15.000,00.
g.Perkraan harga di masa depan
Apabila
konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah
jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal.
Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen
cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli. Misalnya ada dugaan kenaikan
harga bahan bakar minyak mengakibatkan banyak konsumen antri di SPBU (Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum) untuk mendapatkan bensin atau solar yang lebih
banyak.
h.Jumlah Penduduk
Pertambahan
penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk
dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
i.Usaha- usaha produsen meningkatkan penjualan
Dalam
perekonomian modern, bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali
peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Pengiklanan memungkinkan masyarakat
untuk mengenal suatu barang baru &
untuk barang/ produk lama, pengiklanan akan mengingatkan orang tentang adanya
barang tersebut. Usaha promosi penjualan lainnya seperti pemberian hadiah dan
pemberian potongan harga sering mendorong orang untuk membeli lebih banyak
daripada biasanya.
j.Distribusi Pendapatan
Jika
terdapat sebagian kecil masyarakat yang menguasai lahan perekonomian, maka
distribusi pendapatan akan buruk sehingga daya beli secara umum melemah yang
mengakibatkan permintaan tehadap suatu barang menurun.
A. 4 Macam-Macam
Permintaan
Permintaan
dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, antara lain permintaan berdasarkan
daya beli dan jumlah subjek pendukung.
a.Permintaan menurut daya beli
Berdasarkan
daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif,
permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau
jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan
jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu
membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan
jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum
melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Pak Luki sebenarnya
mempunyai uang yang cukup untuk membeli kulkas, namun ia belum mempunyai
keinginan untuk membeli kulkas.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau
jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen
tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.
Contohnya Hendra ingin membeli sepatu olahraga. Akan tetapi uang yang dimiliki
Hendra tidak cukup untuk membeli sepatu olahraga. Oleh karena itu keinginan
Hendra untuk membeli sepatu olahraga tidak bisa terpenuhi.
b.Permintaan menurut jumlah subjek
pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek
pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan
permintaankolektif.
1)Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari
permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan
para konsumen di pasar.
A.5 Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah
suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. fungsi
permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa
perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu
apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga
menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang
tersebut meningkat. Jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta
memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b)
akan selalu negatif.
Bentuk umum fungsi permintaan dengan
dua variabel adalah sebagai berikut :
Qd = a - bPd atau Pd = -1/b ( -a + Qd)
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = adalah harga barang per unit
yang diminta
Qd = adalah banyaknya unit barang yang
diminta
Syarat, P ≥ 0, Q ≥ 0, serta dPd / dQ < 0
untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan
pembahasan tentang fungsi permintaan.
- Pada saat harga Jeruk
Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak
1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg
permintaan akan jeruk menurun menjadi 600Kg, buatlah fungsi
permntaannya ?
Pembahasan :
Dari soal diatas diperoleh data :
P1 = Rp. 5.000 Q1 = 1000 Kg
P2 = Rp. 7.000 Q2 = 600 Kg
untuk menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan
garis melalui dua titik, yakni :
y - y1 x - x1
------ = --------
y2 - y1 x2 - x1
dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat,
P - P1 Q
- Q1
------- = --------
P2 - P1 Q2 - Q1
mari kita masukan data diatas kedalam rumus :
P - 5.000
Q -
1000
----------------------- = ----------------
7.000 -
5.000
600 - 1000
P -
5.000
Q - 1000
----------------------- = ----------------
2.000
-400
P - 5.000 (-400) = 2.000 (Q - 1000)
-400P + 2.000.000 = 2000Q - 2.000.000
2000Q = 2000.000 + 2.000.000 - 400P
Q = 1/2000 (4.000.000 - 400P)
Q = 2000 - 0,2P
============
Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 - 0,2P
A.6 Kurva Permintaan
Hukum
permintaan dapat digambarkan menggunakan suatu grafik yang disebut kurva
permintaan. Perhatikan kembali daftar permintaan yang dilakukan Desi dalam
membeli jeruk pada tabel berikut ini.
Berdasarkan tabel di atas dapat
dibuat grafik seperti gambar (1). Bentuk kurva permintaan (1) memiliki
kemiringan (slope) negatif atau bergerak dari kiri atas ke kanan bawah. Artinya
apabila harga jeruk turun, jumlah barang yang diminta bertambah atau sebaliknya
(ceteris paribus). Perlu kalian sadari, bahwa ketika menganalisis permintaan,
terdapat dua istilah yang berbeda, yaitu permintaan dan jumlah barang yang
bersedia diminta.
Apakah
perbedaan dari kedua istilah tersebut? Menurut para ahli ekonomi, permintaan
adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada
pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan
menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah
permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya
permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan
bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian,
setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
Kasus Pengecualian
Adakalanya
hukum permintaan yang telah disebutkan diatas tidak berlaku, yaitu kalau harga
suatu barang naik justru permintaan terhadap barang tersebut meningkat.
Terdapat tiga kelompok barang dimana hukum permintaan tidak berlaku :
a.Barang yang memiliki unsur spekulasi
Contohnya
emas, saham dan tanah (di kota). Barang- barang itu dapat menyebabkan orang
akan menambah pembeliannya pada saat harganya naik karena ada unsur spekulasi.
Mereka mengharapkan harga barang tersebut akan terus naik sehingga mereka akan
memperoleh keuntungan.
b.Barang prestise
Barang
prestise dapat menambah image/ prestise/gengsi seseorang yang memilikinya
karena harganya yang sangat mahal. Contohnya mobil mewah dan barang antic.
c.Barang Giffen
Contohnya
beras miskin. Apabila harganya turun menyebabkan jumlah barang yang diminta
akan berkurang. Hal ini disebabkan efek pendapatan negatif barang giffen lebi h
besar daripada naiknya jumlah barang yang diminta. Dengan demikian kenaikan pendapatan konsumen
justru mengakibatkan permintaan terhadap barang tersebut berkurang.
A.7 Pergeseran Kurva
Permintaan
Pergeseran
kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh
faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan
bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai
permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa
berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu
sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi
jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka
jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi
mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. Contoh tabel:
Daftar Jumlah Jeruk yang Diminta
Akibat Perubahan Pendapatan
Apabila dari tabel di atas diubah
dalam bentuk grafik, maka akan tampak seperti di bawah ini.
Kurva permintaan mengalami pergeseran ke kanan dari D ke D1
dan bergeser ke kiri dari D ke D2. Pergeseran ke kanan dari kurva permintaan
menunjukkan pertambahan jumlah permintaan karena adanya peningkatan pendapatan.
Sedangkan kurva bergeser ke kiri menunjukkan penurunan jumlah permintaan karena
penurunan pendapatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan
pendapatan dapat mengubah jumlah permintaan akan barang serta dapat menggeser
kurva permintaan.
B.Penawaran Barang dan
Jasa
B.1. Pengertian Penawaran
Suatu pasar akan berjalan jika terdapat
barang-barang/jasa yang dibutuhkan oleh para konsumen. Para pemasok
barang-barang/jasa ke suatu pasar adalah para produsen penjual. Secara umum,
penawaran dapat diartikan sebagai proyeksi para produsen/penjual untuk memasuk
sejumlah barang/jasa pada tingkat harga tertentu. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa penawaran adalah
banyaknya jumlah barang/jasa yang ditawarkan oleh para produsen/penjual pada
tingkat harga dan periode tertentu
Contoh tabel :
Tabel di atas menunjukkan
berbagai jumlah jeruk yang ingin dijual oleh Pak Heri pada berbagai tingkat
harga tertentu pada saat tertentu. Pak Heri sebagai penjual tentunya ingin
mendapatkan keuntungan yang besar. Oleh karena itu jika Pak Heri menjual
jeruknya dengan harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ingin ditawarkan sebanyak
50 kg. Apabila harganya Rp4.750,00, jumlah jeruk yang ditawarkan adalah 60 kg.
Akan tetapi jika harga jeruk setiap satu kilogramnya sebesar Rp6.000,00, Pak
Heri akan menjual lebih banyak lagi jeruknya, yaitu sebanyak 110 kg. Daftar
yang menunjukkan penjualan jeruk Pak Heri itulah merupakan contoh penawaran.
Penawaran adalah keseluruhan jumlah barang yang bersedia ditawarkan pada
berbagai tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Jika harga naik, jumlah barang yang ditawarkan bertambah. Begitu
juga ketika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan juga turun atau
semakin sedikit.
Seperti halnya pembeli, apakah penjual juga hanya memperhitungkan faktor harga
saja dalam menyusun daftar penawaran? Tentu saja tidak. Pada kenyataannya
banyak faktor yang memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan
penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah jadi, penawaran
adalah kuantitas barang dan jasa yang
tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat
harga selama periode waktu tertentu ceteris
paribus
B.2. Hukum Penawaran
Coba
kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan
terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri
sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya
sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan
sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas?
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah
barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang,
jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum
penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang
ditawarkan dengan tingkat harga.
Hukum penawaran, apabila harga suatu
barang atau jasa naik, maka jumlah yang ditawarkan produsen akan bertambah dan
sebaliknya. Apabila harga suatu barang atau jasa turun, maka jumlah yang
ditawarkan produsen juga akan berkurang. Hukum penawaran tersebut nampak bahwa
antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan produsen memiliki hubungan
positif atau searah.
dengan
demikian hukum penawaran berbunyi:
“Semakin
tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin
rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit.”
Hukum penawaran akan berlaku apabila
faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus)
B.3. Faktor-faktor
yang Memengaruhi Penawaran
Penawaran
dan produksi mempunyai hubungan yang sangat erat. Hal-hal yang mendorong dan
menghambat kegiatan produksi berpengaruh terhadap jumlah penawaran. Berikut ini
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran.
a.Harga barang itu sendiri
Apabila
harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang
ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun
jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga
sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun
mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b.Harga barang pengganti
Apabila
harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang
yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti
ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga
kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah,
sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c.Biaya produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi,
seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk
bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat,
maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan
menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka
produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan
meningkat.
d.Kemajuan teknologi
Kemajuan
teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan.
Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan
barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan
menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang
dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya
sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern,
perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual
untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian
perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e.Pajak
Pajak
yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi,
akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
f.Perkiraan harga di masa depan
Perkiraan
harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika
perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan
masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa
naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi
jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.
g.Jumlah Pedagang/Penjual
Apabila
jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang
tersebut akan bertambah.
B.4 Macam-Macam
Penawaran
Apabila
ditinjau dari jumlah barang yang ditawarkan, penawaran dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu penawaran individu dan penawaran kolektif.
a.Penawaran Individu
Penawaran
individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual.
b. Penawaran Kolektif
Penawaran
kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan
jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar
merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan. Contoh penawaran
kolektif :
B.5.Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di
pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran
digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan
diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi
ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang
ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang
yang ditawarkan juga menurun. Jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang
dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b)
dari fungsi penawaran selalu positif.
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
dimana :
a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan
Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan
Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0
Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian
sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu
menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah
fungsi penawarannya ?
Jawab :
dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut :
P1 = 3.000 Q1 = 100 buah
P2 = 4.000 Q2 = 200 buah
Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan
linear a:
P - P1 Q - Q1
-------- = ---------
P2 -
P1 Q2 - Q1
P -
3.000 Q - 100
-------------- = -------------
4.000 - 3.000 200 - 100
P -
3.000 Q - 100
-------------- =
-------------
1.000
100
(P -
3.000)(100) = (Q - 100) (1.000)
100P - 300.000 = 1.000Q - 100.000
1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P
1.000Q = -200.000 + 100P
Q = 1/1000 (-200.000 + 100P )
Q = -200 + 0.1P
============
Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd
B.6 Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang
menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Coba kalian perhatikan Tabel mengenai daftar penawaran jeruk Pak Heri. Kurva penawaran
dapat dibuat berdasarkan tabel tersebut.
Perhatikan kurva di
atas. Kurva bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. Dengan demikian kurva
penawaran mempunyai slope positif. Artinya jumlah barang yang ditawarkan
berbanding lurus dengan harga barang. Semakin tinggi harga, semakin banyak
jumlah barang yang ditawarkan.
B.7 Pergeseran Kurva Penawaran
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan,
kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan
faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva
penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva
penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan.
Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi
penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan
naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan
penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka
penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang
akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah
kenaikan harga.
Daftar Jumlah Jeruk
yang Ditawarkan Akibat Perubahan Kenaikan Harga
Tabel di atas jika
dibuat grafik akan tampak seperti berikut ini.
Perhatikan kurva
penawaran di atas. Kurva penawaran S bergeser ke kiri menjadi S1. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah penawaran akan jeruk mengalami penurunan. Penurunan
kurva penawaran jeruk tersebut sebagai akibat dari meningkatnya harga pupuk.
Jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan dari salah satu atau lebih
faktor-faktor yang dulu dianggap tetap, akan mengubah jumlah penawaran
sekaligus menggeser kurva penawaran.
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi
patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.
C.Keseimbangan Harga
Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd
= Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen
dan konsumen dipasar.
untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :
Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar
untuk fungsi permintaan Qd = 10 - 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.
Jawab:
Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi
10 - 0,6Pd = -20 + 0,4Ps
0,4P + 0,6P = 10 + 20
P = 30
Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah
satu fungsi tersebut:
Q = 10 - 0,2(30)
Q = 10 - 6
Q = 4,
Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) =
4.
D.Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar (market failure) adalah situasi di mana pasar gagal
mengalokasikan sumber daya (resource) secara efisien. Hal ini dapat
terjadi diantaranya akibat eksternalitas (externality) dan kekuatan
pasar (market power). Externalitas
adalah dampak akibat tindakan seseorang atau perusahaan terhadap kesejahteraan
orang lain. Sedangkan kekuatan pasar
adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk mempengaruhi harga pasar. Ketika
pasar mengalami kegagalan, pemerintah dapat melakukan intervensi untuk
mendorong terciptanya efisiensi dan keadilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari demand
(permintaan) adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga
dan waktu tertentu. Sedangkan pengertian penawaran adalah sejumlah barang yang
dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu.
Contoh
permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan
adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi
antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada
harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.
dan didalam
dunia nyata kondisi ini dimana jumlah permintaan sama dengan penawaran tidak
pernah terjadi dan hanya bersifat teoritis. hal tersebut biasa disebut
"disekuilibrium" yaitu dimana kondisi harga tidak bertemu pada titik
ekuilibrium yaitu pada titik P* dan Q*.
B. Saran dan Kritik
Kami tahu karya tulis ini jauh dari
kata sempurna. jadi kami memohon maaf dan kerjasamanya untuk memberikan saran
dan kritik yang membangun bagi karya tulis selanjutnya. dan terima kasih sudah
mau membaca karya tulis kami.
Disusun oleh :
•
Arif Tri Wahyudi
•
Nadia Putrianti
•
Ririn Sukmawati
•
Rusydah
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2011
PENDIDIKAN EKONOMI B REGULER
Mau nanya ini referensi bukunya dr mana aja ya. Trimakasih
BalasHapusMohon maaf, itu yg bnr q=10-0,2(30) atau q=10-0,6(30)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmau nanya ini sumber bukunya beserta nama pengarang bukunya darimana ya?
BalasHapus