Model Pembelajaran Course
Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas
menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar
maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang
disukai.
Suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman
menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang
paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Pembelajaran
Course Review Horay, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu
kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam
kelompok-kelompok kecil.
Pembelajaran Course Review
Horay merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa
menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan
jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung
berteriak horay atau yel-yel lainnya. Melalui Pembelajaran Course Review Horay
diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan
kelompok kecil.
A. Alasan Pemilihan Metode
Kami memilih metode
pembelajaran ini sebagai metode yang tepat untuk siswa sekolah dasar kelas III-
VI dengan pertimbangan :
1.
Dengan
metode course review horay, siswa dapat memahami materi yang telah
diberikan dengan mudah. Pemahaman siswa tentang materi yang bersangkutan
dievaluasi dengan cara yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat
belajar siswa. Selain itu, metode course review horay menerapkan
pembelajaran sekaligus hiburan, dengan demikian siswa tidak mengalami kejenuhan
dalam proses belajar. Karena pada anak usia SD mudah mengalami kejenuhan dalam
proses belajar, maka dari itu diperlukan suatu metode yang membuat anak
tertartik pada saat guru sedang menjelaskan.
2.
Kebutuhan
objek belajar dirasa sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan, Contohnya
Ilmu Pengetahuan Alam. Pelajaran tersebut cocok dengan metode ini, agar siswa
dapat lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan oleh gurunya dan juga
istilah-istilah yang ada dalam pelajaran tersebut.
B. Tujuan
Secara umum :
1) Meningkatkan Dan Memelihara Perhatian Siswa Terhadap Relevensi
Terhadap Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar,
perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru merupakan masalah
yang sangat penting, karena dengan perhatian tersebut akan mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan tersebut akan
tercapai bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan
dalam suatu pertemuan di kelas.
Dalam jumlah siswa yang
banyak, biasanya sulit atau sukar untuk mempertahankan agar perhatian siswa
tetap pada materi yang diberikan. Memang ada banyak faktor yang
mempengaruhinya, misalnya ; faktor penjelasan guru yang kurang mengenai
sasaran, penerapan metode pembelajaran yang monoton, dan lain sebagainya.
Jadi, masalah perhatian siswa terhadap pelajaran tidak bisa dikesampingkan
dalam konteks pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, penerapan Metode pembeljaran
yang tepat dapat menjadi salah satu solusi
untuk menghindari kejenuhan siswa dalam belajar.
2) Meningkatkan Motivasi Pada Siswa Dalam Belajar
Penerapan metode Pembelajaran yang
variatif Memberi
kesempatan meningkatnya motivasi belajar siswa, motivasi memegang peranan yang sangat penting, karena tanpa
motivasi seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar.
Motivasi ada 2, yaitu :
motivasi intrinsik (dari dirinya sendiri) dan motivasi ekstrinsik (dari luar
dirinya sendiri). Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak setiap siswa
didalam dirinya ad motivasi intrinsik yakni kesadarannya sendiri untuk
memperhatikan penjelasan guru, rasa ingin tahu lebih banyak terhadap materi
yang diberikan guru. Dalam pertemuan dikelas ada juga siswa yang tidak ada
motivasi dalam dirinya (Intrinsik), masalah inilah yang sering dihadapi guru.
Guru selalu dihadapkan masalah motivasi yakni motivasi ekstrinsik, yang
merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Jadi siswa yang tidak
ada motivasi didalam dirinya (intrinsik) memerlukan motivasi ekstrinsik untuk
me;lakukan kegiatan belajar. Disinilah peranan guru lebih dituntut untuk
memerankan motivasi, yaitu motivasi sebagai alat
mendorong siswa untuk berbuat, sebagai alat untuk menentukan arah dan sebagai
alat untuk menyeleksi kegiatan.
3) Membentuk Sikap Positif Terhadap Guru Dan Sekolah
Tidak bisa
dipungkiri adakalanya terdapat siswa yang tidak atau kurang menyenangi suatu
mata pelajaran.
Sehingga,
Konsekwensinya bidang studi yang dipegang seorang menjadi tidak disenangi. Mungkin bisa ditunjukkan dari sikap
acuh tak acuh siswa ketika guru tersebut sedang menjelaskan materi pelajaran di
kelas.
Ketika mengajar, guru selalu
duduk dengan santai dikelas tanpa memperdulikan tingkah laku siswa atau ank
didiknya. Ini adalah jalan pengajaran yang sangat membosankan. Dalam hal ini
guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreatifitas dan
kegairahan belajar siswa.
Bila
demikian terjadi, guru yang bersangkutan dapat mensiasati keadaan tersebut
dengan pemilihan motode belajar yang menyenangkan dan dapat menarik minat
siswanya untuk ikut serta aktif dalam aktivitas belajar-mengajar.
4) Mendorong Anak Didik Untuk Belajar
Menyediakan lingkungan belajar
adalah tugas guru, kewajiban menyatu dalam sebuah interaksi pengajaran yang
mana memerlukan lingkungan yang kondusif yakni lingkungan yang mampu mendorong
anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Belajar
memang memerlukan motivasi sebagai pendorong anak didik. Namun sayangnya jarang
ditemukan bahwa anak didik mempunyai motivasi yang sama terutama motivasi
intrinsik. Dari perbedaan motivasi inilah terlihat dari sikap dan perbuatan siswa dalam
menerima pelajaran ada yang senang, ada yang kurang senang. Dengan gejala
tersebut bisa menghambat proses belajar mengajar. Penerapan metode pmbelajaran yang
tepat dapat ‘menolong’ menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Tujuan Penerapan Metode Course
Review Horay :
1. Mendorong Siswa Untuk Ikut Aktif Dalam
Belajar
Metode ini merupakan cara
belajar-mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan
guru dengan cara menyelesaikan soal-soal. Pada pembelajaran Course Review Horay
aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses
pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan
pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih
menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.
2. Melatih Siswa Untuk Mencapai Tujuan-Tujuan Hubungan Sosial Yang Pada
Akhirnya Mempengaruhi Prestasi Akademik Siswa.
Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur
tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan
yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan
mengembangkan ketrampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan
memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan
dalam mempelajari konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas
dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.
C.
Media yang Digunakan
Media yang digunakan dalam penerapan metode Course Review
Horay adalah :
1.
Buku Kajian terkait materi yang
diujikan
2.
Gambar-Gambar terkait materi yang
diujikan (bila diperlukan)
D.
Langkah-Langkah
Langkah-langkah penerapan metode Course Review
Horay sebagai berikut :
Informasi kompetensi, sajian
materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor
sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya
dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru
berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan
yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi,
refleksi.
1.
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai.
2.
Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
3.
Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya
jawab.
4.
Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat
kotak 9/16/25 sesuai dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai
dengan selera masing-masing siswa.
5.
Guru membaca soal secara acak dan siswa
menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung
didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (v) dan salah diisi tanda silang
(x).
6.
Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal
atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya.
7.
Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah
horay yang diperoleh.
8.
Kesimpulan
9.
Penutup.
E.
Aspek Perkembangan yang Diperoleh
Perkembangan yang didapatkan
dari Metode Pembelajaran Course Review Horay
·
Motorik,
dalam metode tersebut adanya perkembangan motorik yang terjadi pada siswa
melalui ekspresi dam respon dari siswa. Dengan mencoba untuk menjawab
pertanyaan / kuis dari guru. Dan adanya
gerakan yang memubat siswa merasa lebih rileks melakukan mengangkat tangan dan berteriak seperti ‘’
horeyyyy’’
·
Kognitif,
dapat mengevaluasi materi yang telah diberikan guru terhadap siswa,membuat
siswa lebih berfikir dan berkonsentrasi serta menyimak pertanyaan yang
diberikan. Pengetahuan siswa lebih berkembang untuk mencari tau tentang hal-hal
yang bersangkutan dengan materi tersebut.
·
Bahasa,
dalam metode ini siswa masih menggunakan bahasa yang belum terlalu formal dan
masih menggunakan gaya bahasa sehari-hari layaknya berbicara dengan teman
sebaya. Sehingga pengembangan bahasa yang didapat dari penerapan metode ini
kurang menonjol.
·
Afektif,
Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati
pelajaran sehingga siswa menjadikan suasana kelas lebih akrab. Rasa gembira dan
percaya diri secara tidak langsung akan terlihat dalam diri siswa. Penerapan
metode ini juga dapat memperarerat kedekatan antar siswa maupun dengan guru,
karena komunikasi yang terjadi saat penerapan metode ini merupakan komunikasi
dua arah. Dimana guru memberikan pertanyaan, dan siswa memerikan umpan balik dengan berteriak
“horay”.
F. Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan:
v Siswa ikut aktif dalam belajar
v Melatih kerjasama dan kemampuan siswa dalam
menyelesaikan masalah.
v Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat
siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar
v Melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan
sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa
Kekurangan:
v Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan.
v Adanya peluang untuk curang.
Source :
Komentar
Posting Komentar