Brand Engangement

Sebuah merek memainkan peranan penting bagi sebuah produk dan perusahaan. Membentuk jalinan kuat antara konsumen dan merek menjadi tujuan utama dari aktivitas pemasaran. Faktor penting dalam memahami perilaku konsumen dapat ditentukan melalui bagaimana konsumen menggunakan suatu merek. Diantara banyak cara konsumen berinteraksi dengan produk atau merek tertentu, brand engagement salah satu prediktor terkuat dalam menentukan loyalitas konsumen terhadap suatu merek. Pengetahuan akan suatu merek tidaklah cukup bagi menentukan loyalitas konsumen terhadap produk, sehingga dibutuhkan keterikatan emosional dalam bentuk komitmen terhadap suatu merek atau kecintaan merek. Keterikatan tersebut dapat diidentifikasi melalui adanya sikap yang didasarkan atas kemauan untuk mempertahankan hubungan jangka panjang degan suatu merek tertetu. Secara definisi brand engagement dapat diartikan sebagai proses pembentukan hubungan yang bermakna antara konsumen dengan sebuah brand, dimana dalam proses ...

Model Pembelajaran Course Review Horay


Model Pembelajaran Course Review Horay merupakan model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan karena setiap siswa yang dapat menjawab benar maka siswa tersebut diwajibkan berteriak’hore!’ atau yel-yel lainnya yang disukai.
Suatu metode pembelajaran dengan pengujian pemahaman menggunakan kotak yang diisi dengan nomor untuk menuliskan jawabannya, yang paling dulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay. Pembelajaran Course Review Horay, merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan belajar mengajar dengan cara pengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil.
Pembelajaran Course Review Horay merupakan suatu pembelajaran pengujian terhadap pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang diisi dengan soal dan diberi nomor untuk menuliskan jawabannya. Siswa yang paling terdahulu mendapatkan tanda benar langsung berteriak horay atau yel-yel lainnya. Melalui Pembelajaran Course Review Horay diharapkan dapat melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembentukkan kelompok kecil.
A.      Alasan Pemilihan Metode
Kami memilih metode pembelajaran ini sebagai metode yang tepat untuk siswa sekolah dasar kelas III- VI  dengan pertimbangan :
1.       Dengan metode course review horay, siswa dapat memahami materi yang telah diberikan dengan mudah. Pemahaman siswa tentang materi yang bersangkutan dievaluasi dengan cara yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Selain itu, metode course review horay menerapkan pembelajaran sekaligus hiburan, dengan demikian siswa tidak mengalami kejenuhan dalam proses belajar. Karena pada anak usia SD mudah mengalami kejenuhan dalam proses belajar, maka dari itu diperlukan suatu metode yang membuat anak tertartik pada saat guru sedang menjelaskan.
2.       Kebutuhan objek belajar dirasa sesuai dengan materi pelajaran yang akan diberikan, Contohnya Ilmu Pengetahuan Alam. Pelajaran tersebut cocok dengan metode ini, agar siswa dapat lebih mudah mengingat materi yang telah disampaikan oleh gurunya dan juga istilah-istilah yang ada dalam pelajaran tersebut.


B.      Tujuan
Secara umum :
1)      Meningkatkan Dan Memelihara Perhatian Siswa Terhadap Relevensi Terhadap Proses Belajar Mengajar
Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan guru merupakan masalah yang sangat penting, karena dengan perhatian tersebut akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tujuan tersebut akan tercapai bila setiap siswa mencapai penguasaan terhadap materi yang diberikan dalam suatu pertemuan di kelas.
Dalam jumlah siswa yang banyak, biasanya sulit atau sukar untuk mempertahankan agar perhatian siswa tetap pada materi yang diberikan. Memang ada banyak faktor yang mempengaruhinya, misalnya ; faktor penjelasan guru yang kurang mengenai sasaran, penerapan metode pembelajaran yang monoton, dan lain sebagainya. Jadi, masalah perhatian siswa terhadap pelajaran tidak bisa dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam hal ini, penerapan Metode pembeljaran yang tepat dapat menjadi salah satu solusi  untuk menghindari kejenuhan siswa dalam belajar.
2)      Meningkatkan Motivasi Pada Siswa Dalam Belajar
Penerapan metode Pembelajaran yang variatif Memberi kesempatan meningkatnya motivasi belajar siswa, motivasi memegang peranan yang sangat penting, karena tanpa motivasi seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar.
Motivasi ada 2, yaitu : motivasi intrinsik (dari dirinya sendiri) dan motivasi ekstrinsik (dari luar dirinya sendiri). Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak setiap siswa didalam dirinya ad motivasi intrinsik yakni kesadarannya sendiri untuk memperhatikan penjelasan guru, rasa ingin tahu lebih banyak terhadap materi yang diberikan guru. Dalam pertemuan dikelas ada juga siswa yang tidak ada motivasi dalam dirinya (Intrinsik), masalah inilah yang sering dihadapi guru. Guru selalu dihadapkan masalah motivasi yakni motivasi ekstrinsik, yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Jadi siswa yang tidak ada motivasi didalam dirinya (intrinsik) memerlukan motivasi ekstrinsik untuk me;lakukan kegiatan belajar. Disinilah peranan guru lebih dituntut untuk memerankan motivasi, yaitu motivasi sebagai alat mendorong siswa untuk berbuat, sebagai alat untuk menentukan arah dan sebagai alat untuk menyeleksi kegiatan.


3)      Membentuk Sikap Positif Terhadap Guru Dan Sekolah
Tidak bisa dipungkiri adakalanya terdapat siswa yang tidak atau kurang menyenangi suatu mata pelajaran. Sehingga, Konsekwensinya bidang studi yang dipegang  seorang menjadi tidak disenangi. Mungkin bisa ditunjukkan dari sikap acuh tak acuh siswa ketika guru tersebut sedang menjelaskan materi pelajaran di kelas.
Ketika mengajar, guru selalu duduk dengan santai dikelas tanpa memperdulikan tingkah laku siswa atau ank didiknya. Ini adalah jalan pengajaran yang sangat membosankan. Dalam hal ini guru gagal menciptakan suasana belajar yang membangkitkan kreatifitas dan kegairahan belajar siswa.
Bila demikian terjadi, guru yang bersangkutan dapat mensiasati keadaan tersebut dengan pemilihan motode belajar yang menyenangkan dan dapat menarik minat siswanya untuk ikut serta aktif dalam aktivitas belajar-mengajar.
4)      Mendorong Anak Didik Untuk Belajar
Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru, kewajiban menyatu dalam sebuah interaksi pengajaran yang mana memerlukan lingkungan yang kondusif yakni lingkungan yang mampu mendorong anak didik untuk selalu belajar hingga berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Belajar memang memerlukan motivasi sebagai pendorong anak didik. Namun sayangnya jarang ditemukan bahwa anak didik mempunyai motivasi yang sama terutama motivasi intrinsik. Dari perbedaan motivasi inilah terlihat dari sikap dan perbuatan siswa dalam menerima pelajaran ada yang senang, ada yang kurang senang. Dengan gejala tersebut bisa menghambat proses belajar mengajar. Penerapan metode pmbelajaran yang tepat dapat ‘menolong’ menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Tujuan Penerapan Metode Course Review Horay :
1.       Mendorong Siswa Untuk Ikut Aktif Dalam Belajar
Metode ini merupakan cara belajar-mengajar yang lebih menekankan pada pemahaman materi yang diajarkan guru dengan cara menyelesaikan soal-soal. Pada pembelajaran Course Review Horay aktifitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Dalam hal ini pada proses pembelajaran guru hanya bertindak sebagai penyampai informasi, fasilitator dan pembimbing. Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar.

2.       Melatih Siswa Untuk Mencapai Tujuan-Tujuan Hubungan Sosial Yang Pada Akhirnya Mempengaruhi Prestasi Akademik Siswa.
Pembelajaran melalui metode ini dicirikan oleh struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif yang melahirkan sikap ketergantungan yang positif di antara sesama siswa, penerimaan terhadap perbedaan individu dan mengembangkan ketrampilan bekerjasama antar kelompok. Kondisi seperti ini akan memberikan kontribusi yang cukup berarti untuk membantu siswa yang kesulitan dalam mempelajari konsep-konsep belajar, pada akhirnya setiap siswa dalam kelas dapat mencapai hasil belajar yang maksimal.

C.      Media yang Digunakan
Media yang digunakan dalam penerapan metode Course Review Horay adalah :
1.       Buku Kajian terkait materi yang diujikan
2.       Gambar-Gambar terkait materi yang diujikan (bila diperlukan)

D.      Langkah-Langkah
Langkah-langkah penerapan metode Course Review Horay sebagai berikut :
Informasi kompetensi, sajian materi, tanya jawab untuk pemantapan, siswa atau kelompok menuliskan nomor sembarang dan dimasukkan ke dalam kotak, guru membacakan soal yang nomornya dipilih acak, siswa yang punya nomor sama dengan nomor soal yang dibacakan guru berhak menjawab jika jawaban benar diberi skor dan siswa menyambutnya dengan yel hore atau yang lainnya, pemberian reward, penyimpulan dan evaluasi, refleksi.
1.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2.       Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi.
3.       Memberikan kesempatan kepada siswa bertanya jawab.
4.       Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat kotak 9/16/25 sesuai   dengan kebutuhan dan tiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa.
5.       Guru membaca soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebutkan guru dan langsung didiskusikan, kalau benar diisi tanda benar (v) dan salah diisi tanda silang (x).
6.       Siswa yang sudah mendapat tanda Ö vertikal atau horisontal, atau diagonal harus berteriak horay … atau yel-yel lainnya.
7.       Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay yang diperoleh.
8.       Kesimpulan
9.       Penutup.

E.         Aspek Perkembangan yang Diperoleh
Perkembangan yang didapatkan dari Metode Pembelajaran Course Review Horay
·         Motorik, dalam metode tersebut adanya perkembangan motorik yang terjadi pada siswa melalui ekspresi dam respon dari siswa. Dengan mencoba untuk menjawab pertanyaan / kuis dari guru.  Dan adanya gerakan yang memubat siswa merasa lebih rileks melakukan  mengangkat tangan dan berteriak seperti ‘’ horeyyyy’’
·         Kognitif, dapat mengevaluasi materi yang telah diberikan guru terhadap siswa,membuat siswa lebih berfikir dan berkonsentrasi serta menyimak pertanyaan yang diberikan. Pengetahuan siswa lebih berkembang untuk mencari tau tentang hal-hal yang bersangkutan dengan materi tersebut.
·         Bahasa, dalam metode ini siswa masih menggunakan bahasa yang belum terlalu formal dan masih menggunakan gaya bahasa sehari-hari layaknya berbicara dengan teman sebaya. Sehingga pengembangan bahasa yang didapat dari penerapan metode ini kurang menonjol.
·         Afektif, Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa menjadikan suasana kelas lebih akrab. Rasa gembira dan percaya diri secara tidak langsung akan terlihat dalam diri siswa. Penerapan metode ini juga dapat memperarerat kedekatan antar siswa maupun dengan guru, karena komunikasi yang terjadi saat penerapan metode ini merupakan komunikasi dua arah. Dimana guru memberikan pertanyaan, dan siswa  memerikan umpan balik dengan berteriak “horay”.




F.       Kelebihan Dan Kekurangan
Kelebihan:
v  Siswa ikut aktif dalam belajar
v  Melatih kerjasama dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.
v  Suasana belajar dan interaksi yang menyenangkan membuat siswa lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan untuk belajar
v  Melatih siswa untuk mencapai tujuan-tujuan hubungan sosial yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi akademik siswa
Kekurangan:
v  Siswa aktif dan pasif nilainya disamakan.
v  Adanya peluang untuk curang.
Source :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Produksi Jangka Pendek

EKONOMI MIKRO :PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Dualisme Dalam Perekonomian